Creative Advisor InJourney, Ishak Reza mengatakan, generasi muda yang tumbuh di era yang kemajuan teknologi sekarang ini punya tantangan yang lumayan berat, tantangan utamanya adalah bagaimana caranya mereka membuka diri dan mempelajari hal-hal baru yang terus bermunculan setiap hari. 

Generasi muda kata dia mesti bisa beradaptasi dan membiasakan diri mempelajari hal-hal baru secara berkelanjutan. Setiap peluang baru perlu dipelajari agar bisa bersaing dan memperbanyak pengalaman. 

Baca Juga: Mengenal Aurora Sri Rahayu, Perempuan di Balik Ayam Goreng Legendaris Jogja ‘Olive Fried Chicken’

"Yang jadi challenge sekarang adalah bagaimana kita bisa catch up dengan segala perkembangan itu. Nah itu yang mungkin menjadi challenge gitu. Yang paling penting adalah punya opportunity apa, karena gak semua orang punya opportunity yang sama gitu kan. Tapi punya opportunity apa diambil, fokus terutama kalau masih muda-muda fokus ke pembelajaran yang bisa diambil gitu ya," kata Reza ketika wawancara bersama Olenka.id ditulis Selasa (2/12/2025). 

Dengan giat mempelajari hal-hal baru di masa muda, Reza meyakini generasi muda bisa memetik manfaatnya dihari tua. Jadi menurutnya generasi muda juga mesti pandai membaca peluang seraya terus mempelajari hal-hal baru. 

Hal paling penting lanjut Reza adalah soal kolaborasi, dia mengatakan, generasi muda mesti belajar berkolaborasi dari sekarang, sebab kemampuan dan pengetahuan yang luas juga bakal sia-sia jika tak partner kolaborasi.  

"Work-life balance itu akan dapat di hari tua sebenarnya, bukan di saat muda. Makanya sebanyak mungkin yang kita bisa pelajari, yang bisa kita serap gitu ya dengan ilmu yang banyak. Terutama menurut saya yang paling penting sekarang adalah bukan kita punya ilmu yang banyak, tapi punya kolaborator yang banyak gitu ya," ujarnya. 

Reza mengatakan, kolaborasi merupakan salah satu hal paling utama dalam menentukan masa depan. Kolaborasi bisanya punya dampak jangka panjang sebab mereka yang terlibat dalam sebuah kolaborasi tentunya punya tujuan serta visi misi yang sama. Kolaborasi bukan sekadar networking. 

"Networking itu kalau kita cuma kenal-kenal di acara-acara doang mungkin tidak terjadi apa-apa. Tapi banyak kolaborasi emang orang tidak mementingkan, oh ini akan profit banyak dulu dan segala macam, tapi sama-sama punya tujuan yang sama, nanti dari situ akan terbentuk sendiri punya circle yang saling menguatkan gitu ya. Itu yang paling penting sekarang," ujarnya. 

Bahkan bagi Reza kolaborasi bahkan jauh lebih penting dari pengetahuan, mereka yang berpengetahuan luas dan merupakan jebolan universitas ternama bahkan menganggur karena ketidakmampuan berkolaborasi.  

"Kita bisa pintar, kita bisa lulusan Harvard segala macem, banyak kok sekarang yang pengangguran juga gitu ya. Tapi justru kalau teman-teman lihat orang-orang yang sukses, atau misalnya orang-orang yang memang tiba-tiba ada aja rezekinya, itu karena mereka memulai sesuatu dengan kolaborasi dan punya mindset bahwa, oke gue harus kasih rezeki buat orang dulu, bukan buat kita dulu gitu ya. Itu yang namanya investment gitu jadinya," tandasnya. 

Baca Juga: Berapa Anggaran yang Disiapkan Pemerintah untuk Penanganan Bencana Sumatera?

"Jadi ketika kita punya mindset seperti itu, itu saya ngerasa banget punya banyak impact dan buat orang kreatif tuh bisa aja ada rezekinya dari mana aja. Bisa ada projek ini, projek itu, dan kebuka jalan ini, kebuka jalan itu gitu ya.Itu yang paling penting sih," tambahnya memungkasi.