Creative Advisor InJourney, Ishak Reza, menyoroti dua tantangan utama yang masih membayangi para pekerja di sektor kreatif saat ini, yaitu stereotipe pekerjaan dan rendahnya tingkat kesejahteraan. Menurutnya, budaya kerja di berbagai industri masih memandang profesi kreatif secara sempit, sehingga menghambat perkembangan kompetensi dan peluang karier mereka.

Ishak menjelaskan, banyak perusahaan masih mengotakkan pekerja kreatif pada output tertentu seperti desain grafis, video, konten media sosial, atau ilustrasi. Pandangan seperti ini, kata dia, membuat ruang lingkup kerja kreatif menjadi repetitif dan terjebak pada formula yang sama sehingga kreativitas tidak berkembang.

Baca Juga: Cara Pandang Ishak Reza Soal Kreativitas

“Ketika saya pindah dari industri kreatif ke dunia startup, media, atau bahkan Google, mereka melihat kreatif masih sama, oh, graphic design, oh, buat video, oh, buat konten,” ujarnya.

Situasi itu membuat para pelaku kreatif kesulitan berekspansi ke industri lain. Ketika kompetensi mereka dibatasi pada tugas-tugas teknis, kemampuan untuk berinovasi menjadi mandek. “Ketika kreatif itu hanya dikungkung untuk bekerja video saja, konten saja, lama-lama kerjaannya menjadi formulated. Kreatif tidak berkembang di situ,” tegasnya.

Baca Juga: Jejak Perjalanan Karier Ishak Reza di Industri Kreatif

Selain stereotipe, tantangan lain yang tak kalah besar adalah apresiasi profesi kreatif yang masih jauh dari memadai. Ishak mengungkapkan bahwa dalam struktur korporasi modern, profesi kreatif jarang diposisikan sebagai fungsi strategis dengan standar penghasilan yang kompetitif.

“Tentunya gaji terbesar itu antara sales dan marketing. Kreatif itu tidak pernah menjadi sistem support yang mendapatkan gaji besar,” terangnya.

Ia menambahkan, ketika pekerja kreatif belum memiliki kesejahteraan yang layak, kreativitas mereka pun ikut terhambat. Energi dan fokus mereka tersedot pada upaya bertahan hidup. "Kita jadi memikirkan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan kreativitas, bagaimana caranya survive, dan lain-lain,” ujar Ishak.

Baca Juga: 'Kreativitas Bukan Soal Seni, tapi Kemampuan Memecahkan Masalah'

Oleh karena itu, dirinya pun berharap industri mulai menempatkan profesi kreatif sebagai bagian penting dari strategi bisnis, bukan sekadar pelengkap. Dengan apresiasi yang lebih baik dan pemahaman yang lebih luas mengenai peran kreatif, para pekerja di sektor ini dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal dan inovatif.