Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan menyebut Indonesia masih kalang saing dengan sejumlah negara di industri halal global kendati Indonesia merupakan salah satu negara mayoritas muslim terbesar di dunia. 

Walau masih kalah saing,namun kans Indonesia naik level menjadi negara penguasa industri halal global terbuka lebar. Posisi Indonesia yang sekarang ini berada di urutan ke delapan diyakini bakal terus terkerek naik. Apalagi saat ini pemerintah telah mengundangkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 yang menjadikan sertifikasi halal wajib membuat peluang Indonesia semakin terbuka lebar menuju ke sana. 

Baca Juga: Kerugian BUMN Tak Otomatis Bikin Negara Rugi

Ahmad Haikal mengatakan, tugas pemerintah hanya satu yakni gencar melakukan pertiban, sebab saat masih banyak pelaku usaha yang masih ogah-ogahan mensertifikasi usahanya, apabila peneritiban sukses dilakukan, posisi Indonesia diyakini bakal bertengger di urutan pertama negara penguasa industri halal.  

"Andaikata semua tertib halal, maka kita akan menjadi negara nomor satu di dunia," kata Ahmad Haikal dilansir Olenka.id Jumat (10/1/2025). 

Tak hanya merajai pasar global, apabila pemerintah sukses melakukan penertiban, maka hal ini juga berdampak siginifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin memuluskan langkah pemerintahan Prabowo Subianto merengkuh target pertumbuhan ekonomi 8 persen. 

"Halal untuk kita semua, halal for everybody," tegasnya. 

Dalam kesempatan itu, Ahmad Haikal mengatakan, industri halal bukan semata-mata untuk muslim, namun hal ini berlaku universal bagi semua kelompok di dunia.  

Baca Juga: Gerindra: Indonesia Kembali Diperhitungkan Dunia, Kita Bangga dengan Kerja Pak Prabowo

"Halal itu bukan hanya untuk muslim, halal untuk semua orang, halal adalah sivilisasi modern," pungkasnya.