Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kerugian perusahaan-perusahaan BUMN tak secara otomatis berdampak pada kerugian negara. Ketua Umum PSSI itu menyebut kerugian perusahaan-perusahaan pelat merah bisa juga berdampak tetapi justru ada yang tak berefek pada kerugian negara.
“Kalau BUMN rugi, negara rugi? Iya dan tidak,”kata Erick dilansir Olenka.id Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Jokowi Menjawab Tudingan PDI-P
Menurut Erick kerugian dalam dunia usaha termasuk yang dialami perusahaan-perusahan BUMN adalah hal biasa, itu lumrah terjadi di manapun, ini merupakan tantangan yang sudah jamak yang mesti dicari jalan keluarnya.
“Di dalam usaha (kerugian) itu kan kita biasa,” tuturnya.
Erick mengatakan, tidak semua usaha yang dibangun selalu menjanjikan keuntungan berlipat ganda, dia bahkan menyebut dari 10 perusahaan yang dibangung paling-paling yang tumbuh sehat hanya 3 perusahaan saja, sisanya merugi. Dia menyebut, kerugian pada perusahaan itu tidak seharusnya membuat para pemilik kendur atau bahkan kapok.
Apa bila mayoritas perusahaan yang dibangun merugi, maka hal yang dilakukan lanjut Erick adalah terus mengebut perusahaan yang sudah memberi keuntungan supaya menutup kerugian di perusahaan lainnya.
Model bisnis 'kawin silang' seperti yang diterapkan di perusahaan-perusahan BUMN untuk meminimalkan risiko kerugian pada negara.
Baca Juga: Luhut Bicara Dampak Ekonomi dari Program MBG
“Dari 10 yang kita usahakan, biasanya pun dalam usaha, dari 10 yang berhasil paling 3, yang 7 gagal. Tapi dipastikan, yang 3 itu menutup kerugian yang 7. Kalau ternyata dari 10 gagal semua, berarti bukan pengusaha. Jadi profesional saja,” tukasnya.