Sementara itu, Beban Keuangan Perseroan meningkat 14,7% menjadi US$71,8 juta pada 9M 2024 yang terutama disebabkan oleh premi dan percepatan amortisasi atas biaya penerbitan obligasi terkait pelunasan penuh Obligasi 2024, penawaran tender Obligasi 2025 sebesar US$8,1 juta, dan beban bunga yang lebih tinggi.

Sebagai hasilnya, Perseroan membukukan penurunan Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$34,4 juta pada 9M 2024, dibandingkan US$93,8 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan juga mencatatkan Laba Bersih sebesar US$34,4 juta pada 9M 2024.

Baca Juga: Pendapatan Amar Bank Naik 20,37% Selama Kuartal III/2024

Pada 9M 2024, realisasi belanja modal (capital expenditure) pada 9M 2024 adalah sebesar US$80,6 juta dengan 85% dari dana tersebut atau US$68,8 juta digunakan untuk bisnis non-batu bara, termasuk Indika Mineral Investindo (terutama untuk proyek Awakmas) sebesar US$52,5 juta; Indika Nature sebesar US$5,2 juta, Ilectra Motor Group (IMG) sebesar US$2,7 juta, dan KALISTA sebesar US$2,0 juta.

"Di tengah berbagai tantangan dalam industri yang dihadapi, Indika Energy tetap fokus pada strategi diversifikasi yang kami lakukan. Sebagian besar dari belanja modal (capex) kami tahun ini, sebesar 85%, diarahkan untuk mengembangkan portofolio di sektor non-batu bara. Ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap keberlanjutan dan transisi energi yang lebih bersih. Kami percaya bahwa langkah ini sejalan dengan visi jangka panjang Indika Energy untuk mencapai netral karbon pada 2050 dan memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan lingkungan," tutur Azis Armand, Vice President Director and Group CEO Indika Energy.

Pada tanggal 30 September 2024, Perseroan telah menerbitkan pemberitahuan 30 hari untuk menebus Obligasi 2025 dengan saldo tersisa sebesar US$201,5 juta yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2024. Pada tanggal 7 Oktober 2024, Kideco memperoleh persetujuan untuk produksi tambahan sebesar 1,1 juta ton batu bara. Total volume produksi yang disetujui untuk tahun 2024 adalah 30,55 juta ton dari sebelumnya 29,4 juta ton.

Indika Energy berinvestasi di berbagai sektor non-batu bara termasuk kendaraan listrik, pertambangan emas, solusi berbasis alam, energi baru dan terbarukan, serta teknologi digital. Langkah diversifikasi ini dilakukan untuk mendukung aspirasi Perseroan untuk mencapai netral karbon pada tahun 2050.