Sementara itu, Direktur Utama PIEP, Jaffee A Suardin, menyampaikan pembicaraan awal investasi baru blok migas itu telah dilakukan dengan serius bersama dengan otoritas hulu migas Irak. "Kami mengundang otoritas hulu migas Irak, berturut-turut ke Indonesia, untuk mengetahui overview bisnis Pertamina secara langsung. Penjajakan dan komunikasi dengan otoritas hulu migas Irak belakangan berjalan positif. Selain itu, PIEP  turut mengundang otoritas hulu migas Irak untuk bergabung pada sejumlah aset pengelolaan Pertamina," ujarnya.

Kantor ini merupakan perwakilan PIEP ketiga yang berada di luar negeri. Sebelumnya, PIEP telah memiliki PT Pertamina Algeria EP (PAEP) di Algeria dan PT Pertamina Malaysia EP (PMEP) di Kuala Lumpur yang telah beroperasi sebelumnya.

Baca Juga: Luncurkan Sustainable Finance Framework, Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau

Secara geografis, pembukaan kantor Dubai membuat perbedaan selisih waktu makin sedikit sehingga bisa lebih masif untuk menyasar peluang di kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika. Seperti diketahui, di wilayah Timur Tengah, Pertamina telah beroperasi di Irak lewat kepemilikan 20% hak partisipasi di Blok West Qurna 1, dan telah memberikan kontribusi sekitar 70% dari total produksi yang dihasilkan PIEP. Blok minyak itu terletak di bagian selatan Irak, dekat dengan kota Basra, 400 kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Baghdad.

Dalam operasinya di West Qurna 1, Pertamina bermitra dengan Petrochina, ITOCHU, Basra Oil Company, dan  Oil Exploration Company.