Ignasius Jonan dikenal sebagai sosok yang berhasil melakukan transformasi PT Kereta Api Indonesia (KAI). Keberhasilan tersebut ditorehkan Jonan ketika menjabat sebagai Dirut KAI periode 2009-2014 silam. Berkatnya, KAI kini menjadi salah satu moda transportasi favorit masyarakat Indonesia.

Sebagai pemimpin, Jonan juga dikenal sebagai sosok yang disiplin dan tegas. Ketegasan tersebut dapat tercermin melalui pertimbangan Jonan ketika melakukan promosi jabatan bagi pegawai KAI. Dalam sebuah kesempatan, Jonan mengatakan bahwa promosi jabatan hingga mutasi harus berdasarkan kinerja dari pegawai itu sendiri.

Baca Juga: Kesaksian Ignasius Jonan soal Alibaba dan Tencent Cari Investor di Jakarta, Ditolak Berujung Penyesalan

"Kalau saya, melakukan promosi, demosi, mutasi, atau rotasi itu dasarnya hanya satu, yaitu kinerja," tegas Jonan, dilansir melalui YouTube Olenka, Kamis, 9 Mei 2024.

Ia menambahkan, pertimbangan lain yang dapat melengkapi kinerja adalah soal etika. Menurutnya, etika seseorang perlu diperhatikan sebelum melakukan promosi jabatan atau lainnya.

"Di samping kinerja, itu ada etika atau perilaku. Tapi, yang paling utama itu basisnya adalah kinerja, yang lain itu tidak penting," tambahnya.

Jonan mencontohkan, ia pernah melakukan promosi jabatan kepada kepala divisi regional KAI, di mana yang bersangkutan bukan seorang sarjana, namun memiliki kinerja yang bagus. Sebagaimana Mark Zuckerberg dan Jack Ma, tegas Jonan, sarjana atau bukan tidaklah penting selama mereka memiliki kinerja yang baik.

"Jack Ma juga bukan sarjana, betul kan? Yang membuat Facebook, Mark Zuckerberg juga bukan sarjana kan?" tutupnya.