Harga rumah di Indonesia terus menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia pada kuartal I-2025 mencatat Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh sebesar 1,07 persen (year-on-year), meskipun lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat 1,39 persen (yoy). Ini menunjukkan bahwa meskipun perlambatan terjadi, harga rumah tetap bergerak naik secara konsisten.
Di sisi lain, minat terhadap kepemilikan rumah tidak menunjukkan penurunan. Berdasarkan 123 Property Recap 2024: The Youth Moves yang dirilis Rumah123, wilayah Jakarta dan Tangerang masih menjadi favorit pencari hunian, dengan Tangerang menyumbang 15 persen dari total listing enquiries. Wilayah lain yang masuk dalam daftar 10 besar termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bandung, dan Bekasi.
Tren ini memperlihatkan bahwa generasi muda—khususnya milenial dan Gen Z—tetap memiliki aspirasi kuat untuk memiliki hunian, meski di tengah tantangan harga yang kian tinggi. Sebagai kalangan first-time homebuyer, mereka kini dituntut untuk lebih strategis dan cermat dalam merencanakan langkah menuju rumah pertama.
Berikut tiga strategi yang dapat menjadi panduan realistis untuk menghadapi kondisi pasar saat ini.
-
Prioritaskan Developer Terpercaya Sebelum Memilih Properti
Langkah awal yang tak kalah penting dalam mencari hunian adalah memilih pengembang yang memiliki rekam jejak jelas dan reputasi baik. Developer terpercaya biasanya memiliki komitmen terhadap kualitas bangunan, ketepatan waktu serah terima, serta kelengkapan legalitas dan fasilitas pendukung kawasan.
Fredy Siswoyo, Sales & Marketing Department Head Sedayu City, menekankan pentingnya faktor ini.
“Memilih developer bukan hanya soal nama besar, tapi juga soal konsistensi dalam penyediaan hunian yang layak dan siap huni. Pengembang yang kredibel umumnya juga memiliki perencanaan kawasan yang matang dan berkelanjutan,” ujaranya seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/6/2025).
-
Jeli Memilih Lokasi dengan Potensi Tumbuh
Dengan keterbatasan daya beli, kawasan dengan harga yang masih relatif terjangkau menjadi incaran. Namun harga bukan satu-satunya faktor penting. Aksesibilitas dan prospek pengembangan wilayah ke depan juga harus diperhitungkan.
Fredy menambahkan, “Bukan soal dekat atau jauh dari pusat kota, tapi lebih kepada akses dan potensi pertumbuhan kawasan. Lokasi dengan konektivitas transportasi publik yang baik dan dikembangkan secara terencana, seperti kawasan township, cenderung memiliki nilai tambah jangka panjang.”
Salah satu contohnya adalah Sedayu City Kelapa Gading yang merupakan kawasan superblok yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Group di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sedayu City dirancang sebagai kawasan kota terpadu yang mengintegrasikan hunian, pusat komersial, ruang terbuka hijau, serta akses langsung ke fasilitas transportasi dan gaya hidup.
Dengan pendekatan pembangunan yang menyeluruh, kawasan ini menawarkan pengalaman tinggal yang efisien dan modern—menjadi pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan hunian jangka panjang di kawasan yang terus tumbuh.
Baca Juga: Agung Sedayu Group, Berawal dari Bisnis Keluarga hingga Menjadi Raksasa Properti Nasional
-
Perluas Perspektif, Bukan Menunda Impian
Realita harga rumah yang terus meningkat memang menjadi tantangan, tetapi bukan berarti menjadi alasan untuk menunda atau menyerah. Dengan pendekatan yang terukur, rencana keuangan yang disiplin, dan pemilihan lokasi yang tepat, generasi muda tetap memiliki peluang untuk mewujudkan kepemilikan rumah.
Keputusan yang dibuat hari ini dengan pertimbangan rasional dan strategi jangka panjang akan jauh lebih berdampak dibanding sekadar mengejar lokasi populer. Kawasan dengan pertumbuhan terencana dapat menjadi batu loncatan ideal bagi generasi muda untuk mulai membangun aset jangka panjang sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka ke depan.