Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) memastikan nasib seluruh pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan baik-baik saja kendati situasi politik di negara tersebut terus bergejolak dalam beberapa hari belakangan ini.  

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan apapun terkait nasib PMI yang menjadi korban di tengah kekacauan politik di negara itu. 

Baca Juga: PMI Jadi Incaran Sindikat, Kementerian P2MI Bentuk Tim Reaksi Cepat

“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada laporan terkait dengan kondisi pekerja-pekerja kita karena situasi politik Korea,” kata Karding ketika ditemui di hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2024). 

Adapun kondisi politik Korea Selatan sekarang ini masih belum menentu setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada pekan lalu. 

Keputusan ini memicu kekhawatiran luas karena darurat militer di Korea Selatan memungkinkan penangkapan tanpa surat perintah, pembatasan kebebasan berkumpul, dan kontrol penuh militer atas media. Deklarasi tersebut memicu gelombang protes besar-besaran di luar gedung Majelis Nasional di Seoul.

“Kita terus memantau dan berdoa mudah-mudahan tidak ada masalah,” ujar Karding.  

Berdasarkan data Kementerian P2MI jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di Korea Selatan sekarang ini sebanyak 400 orang. Karding memastikan seluruh PMI dalam kondisi aman, pihaknya saat ini sedang menyiapkan sejumlah upaya mitigasi untuk meminimalkan hal-hal yang tak diinginkan. Kementerian P2MI lanjut Karding juga rutin berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memantau para PMI. 

Baca Juga: Kementerian P2MI Ogah Penuhi Permintaan Arab Saudi Soal Tambahan Kuota PMI

“Kita juga menyiapkan mitigasi kita udah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri apa yang bisa kita siapkan dalam rangka mitigasi kalau ada apa-apa mudah-mudahan gak ada apa-apa,” tuntasnya.