Equinix, Inc. (Nasdaq: EQIX) mengumumkan penyelesaian fase kedua pusat data KL1 International Business Exchange™ (IBX®) yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia pada Mei 2025 lalu. Ekspansi ini, bersama dengan kehadiran Equinix yang kuat di Singapura dan Johor serta ekspansi ke Indonesia, Filipina, dan Thailand, akan memungkinkan bisnis untuk saling terhubung dan bertukar data dengan lebih lancar di seluruh kawasan ASEAN.
Fase terbaru dari ekspansi ini menambahkan 450 kabinet di fasilitas KL1 dan telah diselesaikan untuk memenuhi permintaan infrastruktur digital yang terus meningkat di seluruh Malaysia. Sejak memulai operasinya pada tahun 2024, Equinix telah dipercaya oleh berbagai pelanggan lokal maupun global dari beragam sektor, termasuk layanan cloud & IT, konten dan media digital, perusahaan besar, hingga penyedia jaringan.
Baca Juga: Equinix Resmikan Pusat Data AI-Ready Pertamanya di Jakarta
"Kami melihat momentum pertumbuhan yang sangat positif selama satu tahun terakhir, di mana fasilitas kami di Kuala Lumpur dan Johor makin diminati oleh perusahaan lokal maupun internasional. Penyelesaian fase kedua KL1 dalam tahun pertama operasional kami mencerminkan komitmen kuat kami untuk mendukung Malaysia menjadi lokasi strategis dalam ekosistem ekonomi digital kawasan," ujar Cheam Tat Inn, Direktur Utama Equinix Malaysia, dikutip Selasa (3/6/2025).
Ekspansi Equinix di Malaysia merupakan bagian dari investasi jangka panjang perusahaan dalam mendukung pertumbuhan digital nasional. Dengan meningkatnya minat di Kuala Lumpur dan Johor, Equinix tetap berfokus untuk memberdayakan bisnis melalui infrastruktur digital yang andal, skalabel, ramah lingkungan, serta terhubung secara global dan siap mendukung kebutuhan cloud.
Satu minggu setelah penyelesaian fase kedua KL1, pada 15 Mei 2025, Equinix juga meresmikan pusat data AI-Ready pertamanya di Indonesia yang dilengkapi dengan ekosistem yang terintegrasi. Fasilitas canggih ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas regional dan memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu ekonomi digital terdepan di kawasan. Dinamakan JK1, pusat data berperforma tinggi ini menyediakan akses ke lebih dari 50 penyedia layanan jaringan global dan lokal, serta internet exchange, menciptakan ekosistem kuat yang mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Haris Izmee, Direktur Utama Equinix Indonesia, mengatakan, "E-commerce masih menjadi sektor terbesar dalam ekonomi digital Indonesia dengan potensi pasar mencapai US$120 miliar pada 2025. Pertumbuhan ini semakin didorong oleh adopsi cloud yang pesat, yang meningkatkan permintaan akan konektivitas kuat dan infrastruktur digital berkinerja tinggi yang dapat diskalakan."
"Seiring Indonesia mempersiapkan diri untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, menjadi pusat digital utama di Asia akan sangat penting bagi transformasi ekonomi jangka panjang. Peluncuran JK1 adalah pencapaian besar bagi Equinix, dan kami tetap berkomitmen mendukung ambisi Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya menambahkan.
Seiring semakin banyaknya perusahaan global yang melirik ASEAN sebagai pasar potensial, pertumbuhan kawasan ini sangat bergantung pada infrastruktur digital yang kuat dan saling terkoneksi untuk memenuhi permintaan konektivitas yang terus meningkat. Dengan akses pasar yang luas, lokasi geografis yang strategis, serta kemampuan manufaktur yang terus berkembang yang memperkuat rantai pasok, ASEAN telah muncul sebagai salah satu kawasan dengan pertumbuhan investasi asing langsung (FDI) tercepat di dunia.
Pada tahun 2023, FDI di kawasan ini mencapai rekor US$226 miliar dan diperkirakan dapat tumbuh hingga sekitar US$300 miliar per tahun pada 2030. Didukung oleh koridor perdagangan utama yang menghubungkan Timur dan Barat, ekspor ASEAN juga diproyeksikan tumbuh 6,7% per tahun hingga 2030, melampaui rata-rata global sebesar 5%.
Equinix telah menghubungkan pusat data di Malaysia (KL1 dan JH1) dengan kampus pusat data di Singapura melalui Equinix Fabric®, membentuk ekosistem digital lintas negara yang kuat dan menghubungkan lebih dari 1.000 perusahaan dari berbagai sektor, termasuk layanan cloud dan jaringan, teknologi informasi, jasa keuangan, hingga perusahaan besar. Setelah resmi hadir di Indonesia, Filipina, dan Thailand, Equinix akan memungkinkan pertukaran bisnis lintas negara yang lebih lancar dan mendukung penerapan workload multi-lokasi yang sensitif terhadap latensi di seluruh kawasan ASEAN.