CarbonEthics hadir sebagai mitra keberlanjutan dalam The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 20-22 Agustus 2025. Sebagai dukungan menuju target Net Zero Emission sektor manufaktur pada 2050, CarbonEthics dipercaya untuk melakukan penghitungan emisi karbon rangkaian acara AIGIS 2025.
Dari hasil perhitungan terhadap empat rangkaian acara, tercatat total emisi sebesar 98,58 ton CO2e yang berasal dari konsumsi listrik, transportasi panitia dan peserta, akomodasi, konsumsi makanan dan minuman, serta limbah acara. Untuk memastikan kompensasi emisi dilakukan secara menyeluruh, AIGIS menyeimbangkan 150 ton CO2e melalui transaksi kredit karbon bersama IDX Carbon. Transaksi ini tercatat secara resmi dalam Sistem Registri Nasional (SRN) Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup. Dengan mekanisme ini, AIGIS 2025 tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga meninggalkan jejak nyata dalam upaya mengurangi emisi.
Baca Juga: Dekarbonisasi Pertamina Capai Sekitar 68% hingga Semester 1 2025
Bimo Soewadji, Co-Founder & Chief Executing Officer CarbonEthics, menyebut bahwa keterlibatan pihaknya di AIGIS adalah bukti nyata pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, dekarbonisasi bukanlah pekerjaan satu pihak saja. Pemerintah, industri, komunitas, bahkan individu, semuanya punya peran.
“CarbonEthics hadir untuk menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai pemangku kepentingan agar target Net Zero Emission 2050 sektor manufaktur benar-benar tercapai," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (15/9/2025).
Tidak berhenti pada penghitungan emisi, CarbonEthics juga menghadirkan total 44 sertifikat paket karbon biru bagi para narasumber Green Talks. Sertifikat ini bukan sekadar simbol, melainkan representasi kontribusi langsung terhadap pelestarian ekosistem pesisir. Di dalamnya terdapat dukungan pada penanaman pohon mangrove, pendanaan riset lamun bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga pemberdayaan masyarakat lokal yang menggantungkan hidup pada keberlanjutan laut.
Langkah tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita. “Apresiasi kepada CarbonEthics yang telah membantu penghitungan emisi karbon dari kegiatan AIGIS,” tuturnya.
Dengan keikutsertaannya dalam AIGIS 2025 yang mengambil tema Driving Industrial Decarbonization through Green Industry Ecosystem, CarbonEthics ingin menegaskan bahwa transformasi menuju industri hijau tidak berhenti pada kebijakan, tetapi juga harus diwujudkan melalui aksi konkret yang bisa dirasakan oleh masyarakat maupun alam.