Selain itu, hal utama yang penting dilakukan untuk menciptakan tidur nyenyak untuk sang buah hati adalah konsistensi. Konsisten terhadap jadwal tidur dan bangun anak. Usahakan waktunya tidak terlalu berubah-ubah setiap hari, bahkan saat akhir pekan.
“Anak-anak butuh rutinitas yang dapat diprediksi, dan ini membantu mereka merasa lebih aman dan nyaman,” jelas dr. Yuni.
Kemudian, melakukan ritual sebelum tidur yang dapat merangsang kantuk si kecil. Usahakan untuk tidak mengajak anak melakukan aktivitas fisik berlebihan, seperti berlari-lari, atau aktivitas yang terlalu merangsang. Hal-hal seperti itu justru membuat anak kembali aktif dan sulit untuk tenang menjelang tidur.
Tips penting lainnya adalah hindari penggunaan gawai. Studi menunjukkan, memberikan gawai sebelum tidur justru membuat anak sulit mengantuk dan sulit tidur. Ini karena paparan sinar biru dari layar gawai menghambat produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membantu tubuh merasa mengantuk dan akhirnya tertidur.
Baca Juga: Badan Terasa Lelah, tapi Kok Susah Tidur? Apa Penyebabnya?
“Bahkan cahaya lampu pun punya efek yang serupa. Karena itu, sebaiknya lampu kamar dimatikan atau setidaknya diredupkan menjelang tidur,” tuturnya.
Yuni juga mengingatkan untuk menerapkan 4B agar terciptanya kualitas tidur yang baik untuk sang buah hati. Di antaranya adalah bath atau mandi sebelum tidur; brush atau menggosok gigi untuk kesehatan mulut, sekaligus menjadi sinyal bahwa waktu tidur sudah dekat; books atau menceritakan kisah menarik dari buku atau pengalaman; dan bed atau tempat tidur yang nyaman dengan suasana kamar menenangkan.
“Terakhir, ada juga yang disebut dengan “bottle” atau pemberian botol susu sebelum tidur. Namun, perlu diperhatikan bahwa kebiasaan ini sebaiknya tidak berlangsung terlalu lama, karena bisa membawa risiko tertentu, terutama jika anak terbiasa tidur dengan botol dalam mulutnya,” tukasnya.