Lebih lanjut, Nicke menyampaikan komitmen Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Intenasional serta seluruh tim yang terlibat akan bekerja sama yang kuat untuk mampu mengatasi tantangan yang ada dalam proyek ini.

"Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini karena sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia. Proyek ini akan memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia. Pertamina bangga memiliki proyek sebesar ini,” ungkap Nicke.

Baca Juga: Selama Ramadan dan Idulfitri, Pertamina NRE Siap Suplai Energi Bersih

Nantinya, saat RDMP Balikpapan tuntas, maka ini akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia. Pasalnya, kapasitas Kilang Balikpapan akan melampaui kapasitas Kilang Cilacap, yang saat ini menjadi kilang dengan kapasitas terbesar.

Saat ini Kilang Cilacap mengolah 345 ribu barel minyak per hari (bph). Sementara Kilang Balikpapan ini nantinya bisa mengolah minyak mentah sebesar 360 ribu bph. Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, nanti akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Baca Juga: Pertamina Tingkatkan Kapasitas Produksi Kilang Guna Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Baca Juga: Catat! Pertamina Patra Niaga Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax Series dan Dex Series di Bulan April