Dalam dunia sastra yang kaya akan pengaruh dan kebudayaan, tokoh-tokoh perempuan telah berperan penting dalam membentuk cerita, karakter, serta pandangan tentang gender dan kesetaraan sosial. Mereka tidak hanya sebagai simbol tradisional atau stereotip, tetapi juga sebagai pribadi kuat dengan aspirasi dan tuntutan sendiri. 

Di balik setiap karya sastra yang menginspirasi, terdapat sosok-sosok perempuan yang tak hanya menulis, tetapi juga mengguncang norma dan mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Dari puisi yang menyentuh hati hingga novel yang menggugah pikiran, para penulis perempuan telah menciptakan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah sastra.

Lalu, siapa deretan tokoh perempuan di bidang sastra yang kalian suka? Olenka telah berhasil merangkum beberapa di antaranya mengutip dari berbagai sumber pada Jumat (18/10/2024):

1. Ayu Utami

Pertama, yaitu Ayu Utami adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal sebagai pendobrak kemapanan, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan agama. Ayu Utami memulai kariernya sebagai jurnalis sebelum beralih ke dunia sastra. Novel pertamanya, Saman, diterbitkan pada tahun 1998 dan langsung menarik perhatian publik.

Baca Juga: Deretan Tokoh Perempuan yang Mewarnai Dunia Ekonomi Inspirasi untuk Generasi Mendatang

Karya ini memenangkan Sayembara Penulisan Roman dari Dewan Kesenian Jakarta dan terjual lebih dari 55 ribu eksemplar dalam waktu tiga tahun. Saman bukan hanya sebuah novel; ia merupakan cerminan dari kegelisahan sosial dan politik yang terjadi di Indonesia menjelang akhir Orde Baru, serta isu-isu feminisme yang mendalam.

Karya-karya Ayu Utami, terutama Saman, telah mendapatkan banyak pujian dari kritikus sastra. Ia menerima Prince Claus Award pada tahun 2000 untuk kontribusinya dalam bidang budaya dan pembangunan. 

Sebagai novelis, Ayu Utami telah membuktikan bahwa sastra dapat menjadi alat untuk perubahan sosial. Dengan keberanian untuk mengeksplorasi tema-tema yang dianggap tabu, ia telah mengubah wajah sastra Indonesia dan memberikan inspirasi bagi generasi penulis selanjutnya.

2. Dewi Lestari

Dewi Lestari, lebih dikenal dengan nama pena Dee Lestari, adalah seorang penulis, penyanyi, dan pencipta lagu asal Indonesia. Dee Lestari memulai karier menulisnya dengan novel Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh yang dirilis pada tahun 2001. Novel ini menjadi best seller dengan cepat, terjual sebanyak 7 ribu eksemplar dalam dua minggu. 

Keterlarisan ini membuat Dee lebih dikenal sebagai penulis dan membantu mempopulerkan genre sastra wangi di Indonesia. Selain seri Supernova, Dee juga menulis novel lain seperti Filosofi Kopi, Perahu Kertas, dan Rectoverso. Novel-novel ini sering difilmkan dan memberikan kesempatan besar bagi para pemeran film Indonesia. 

Baca Juga: 8 Tokoh Perempuan yang Harumkan Industri Media

Dee Lestari telah menerima beberapa penghargaan penting dalam bidang sastra dan musik. Ia dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia untuk karya produksi lagu berlirik Inggris terbaik ("Out of Shell") dan artis solo wanita pop terbaik ("Malaikat Juga Tahu"). 

Dewi Lestari alias Dee Lestari adalah contoh nyata betapa sebuah bakat dapat berkembang menjadi berbagai bentuk kreatif. Dari grup vokal hingga menjadi salah satu penulis ternama Indonesia.

3. Nh. Dini

Nh. Dini, yang memiliki nama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, adalah seorang sastrawan dan novelis terkemuka asal Indonesia. Nh. Dini lahir dalam keluarga yang mendorong minatnya terhadap literasi. Sejak kecil, ia menunjukkan bakat menulis yang luar biasa.

Sering mengisi majalah dinding di sekolah dengan puisi dan cerita pendek. Karya pertamanya dimuat dalam majalah pada tahun 1952, dan sejak itu ia terus aktif menulis.

Nh. Dini memulai karier kepenulisannya pada tahun 1956 dengan menerbitkan kumpulan cerpen berjudul Dua Dunia. Namun, novel pertamanya, Pada Sebuah Kapal, baru terbit pada tahun 1972 dan langsung mendapatkan perhatian luas.

Karya-karyanya sering kali mengangkat tema tentang perempuan dan kritik terhadap tradisi patriarki. Nh. Dini dikenal sebagai penulis yang berani mendobrak stereotip mengenai peran perempuan dalam masyarakat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Tentang Perempuan Hebat dan Menginspirasi

Nh. Dini telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam sastra, termasuk SEA Write Award pada tahun 2003 dan Lifetime Achievement Award dari Ubud Writers and Readers Festival pada tahun 2017. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan terus menginspirasi pembaca serta penulis di seluruh dunia.

Sebagai seorang sastrawan dan feminis, Nh. Dini telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sastra Indonesia melalui karya-karyanya yang berani dan penuh makna. Ia tidak hanya menantang norma-norma sosial tetapi juga memberikan suara bagi perempuan melalui tulisan-tulisannya yang kuat dan inspiratif.

4. Leila S. Chudori

Leila S. Chudori, adalah seorang penulis dan kritikus film yang dikenal luas di Indonesia. Ia mulai menulis sejak usia dini, dengan karya-karya pertamanya dimuat di majalah anak-anak ketika ia baru berusia 12 tahun. 

Sejak saat itu, Leila telah mengembangkan kariernya menjadi salah satu penulis terkemuka di Indonesia, dengan berbagai karya yang mencakup novel, kumpulan cerpen, dan skenario.

Leila menunjukkan bakat menulisnya sejak usia muda. Cerpen pertamanya, Pesan Sebatang Pohon Pisang dimuat di majalah Si Kuncung pada tahun 1973, ketika ia masih duduk di kelas V SD. Sejak itu, ia terus menghasilkan karya-karya yang dimuat di berbagai majalah remaja seperti Kawanku, Hai, dan Gadis

Berikut Karya-Karya Leila S. Chudori dikenal melalui sejumlah karya penting: 

  • 9 dari Nadira (2009): Novel ini mengisahkan konflik keluarga setelah kematian ibunya dan menyajikan peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia.
  • Pulang (2012): Novel ini menjadi fenomenal dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Kisahnya berfokus pada tema identitas dan kerinduan akan tanah air. 
  • Laut Bercerita (2018): Novel ini meraih penghargaan Southeast Asian Writers Award pada tahun 2020 dan mengisahkan tentang kehidupan masyarakat pesisir serta tantangan yang mereka hadapi

Selain menulis fiksi, Leila juga aktif dalam dunia jurnalistik. Ia bekerja untuk majalah Tempo dan memiliki ketertarikan dalam isu-isu sosial dan politik. Pada tahun 2008, ia menerbitkan Bahasa! Kumpulan Tulisan di Majalah Tempo, yang menampilkan pandangannya terhadap berbagai isu penting.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Buku tentang Kepemimpinan Bisnis, Bacaan Inspiratif Para Calon Pengusaha!

Oleh karena itu, Leila S. Chudori adalah sosok penting dalam dunia sastra Indonesia yang memulai karier menulisnya sejak usia dini. Dengan karya-karyanya yang beragam dan mendalam, ia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan sastra modern di Indonesia. 

5. Djenar Maesa Ayu

Djenar Maesa Ayu, lebih dikenal dengan julukan "Nai," adalah seorang penulis, aktris, produser, dan sutradara asal Indonesia. Djenar Maesa Ayu memulai karier menulisnya sejak usia dini. Ia mulai menulis sambil belajar di Sekolah Dasar dan terus mengembangkan bakatnya dalam menulis cerita pendek. 

Dengan judul Lintah (2002), cerpennya itu telah dimuat di koran nasional seperti Kompas. Karya-karyanya sering kali mengeksplorasi tema-tema feminisme dan seksualitas, yang membuatnya dikenal sebagai salah satu penulis yang berani dan provokatif dalam sastra Indonesia.

Berikut beberapa karya terkenal Djenar: 

Novel

  • Nayla: Dirilis pada tahun 2005, novel ini merupakan debut novel Djenar Maesa Ayu. Novel ini mengeksplorasi tema-tema psikologis dan spiritualitas wanita.

Kumpulan Cerpen

  • Mereka Bilang, Saya Monyet: Dirilis pada tahun 2004, buku ini telah dicetak ulang sebanyak delapan kali dan dinobatkan sebagai salah satu buku terbaik Khatulistiwa Literary Award 2003. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku tentang Bisnis yang Wajib Dibaca Para Pengusaha

Sutradara/Penulis/Skenario

  • Mereka Bilang, Saya Monyet (Film): Debut film sutradara Djenar Maesa Ayu, film ini berbasis pada dua cerpen dari koleksi Lintah dan Melukis Jendela.

Selain menulis, Djenar aktif dalam dunia perfilman sebagai aktor dan sutradara. Ia telah membintangi berbagai film seperti Boneka dari Indiana, Anak-Anak Borobudur, Cinta Setaman, dan Purple Love.

Djenar Maesa Ayu adalah seorang tokoh penting dalam sastra modern Indonesia, terutama dalam konteks feminisme dan kritik sosial. Melalui karyanya yang berani dan provokatif, ia telah membantu melepaskan tabu-tabu sosial terkait gender dan seksualitas. 

6. Ratih Kumala

Ratih Kumala seorang penulis dan skenario asal Indonesia yang dikenal luas melalui karya-karyanya yang mengangkat tema sosial dan budaya. Ratih Kumala memulai karier menulisnya dengan menerbitkan novel pertamanya, Tabula Rasa, pada tahun 2004. Novel ini berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang ketiga dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel Karya Fyodor Dostoevsky, Sajikan Beragam Kisah yang Menggugah Jiwa

Beberapa karya terkenal Ratih Kumala meliputi:

  • Tabula Rasa (2004): Novel pertama yang mengantarkannya meraih penghargaan.
  • Genesis (2005): Novel kedua yang menunjukkan kemampuannya dalam merangkai cerita.
  • Larutan Senja (2006): Kumpulan cerpen yang memperlihatkan gaya penulisan yang puitis.

Selain menulis novel, Ratih juga aktif dalam dunia televisi. Ia pernah bergabung dengan tim penulis program Jalan Sesama, sebuah adaptasi dari Sesame Street untuk penonton Indonesia. Pengalamannya di televisi memberinya wawasan tentang cara menyampaikan cerita secara efektif kepada audiens.

Ratih Kumala adalah sosok penulis yang berbakat dan produktif dalam dunia sastra Indonesia. Melalui karya-karyanya, ia tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang budaya dan masyarakat Indonesia. 

Dengan keberhasilan adaptasi novel Gadis Kretek menjadi serial Netflix, Ratih semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penulis terkemuka di tanah air. Keberanian dan kreativitasnya dalam menulis menjadikannya inspirasi bagi banyak penulis muda di Indonesia.

Itu tadi sederet nama perempuan yang aktif di bidang sastra. Ada yang jadi idolamu gak?