Suku Bunga Riil dan Inflasi Terkendali, Daya Beli Masyarakat Tetap Stabil

Bicara soal konsumsi rumah tangga, pastilah berhubungan erat dengan tingkat suku bunga riil dan biaya pinjaman. Jika tingkat suku bunga riil naik signifikan untuk waktu yang lama, biaya pinjaman juga akan mengalami kenaikan sehingga daya beli masyarakat juga akan turun.

Untungnya, hal ini tidak ditemukan di Indonesia; kenaikan suku bunga riil dan biaya pinjaman masih terjaga. Dengan terjaganya kenaikan tingkat suku bunga riil ini, masyarakat pun dapat didorong untuk tetap melakukan transaksi belanja karena biaya pinjaman yang masih relatif rendah.

Baca Juga: Dukung Misi Besar Indonesia Emas 2045, Kadin Indonesia Siapkan Usulan Whitepaper Kebijakan Ekonomi

Di sisi lain, Bank Indonesia yakin bahwa inflasi umum akan tetap terkendali dan berada dalam koridor target pada tahun 2024. Ditetapkan pada angka 3 persen pada bulan April, tingkat inflasi Consumer Price Index Indonesia menunjukkan konsistensi sejak awal tahun 2023 karena selalu berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia dengan target sebesar 2,5±1 persen. Tingkat inflasi inti juga masih terkendali, sebesar 1,8 persen pada bulan April. Hasilnya, tidak ada gangguan sisi penawaran yang jelas yang dapat menyebabkan tekanan inflasi yang memengaruhi daya beli konsumen.

Dengan suku bunga riil, biaya pinjaman, dan tingkat inflasi yang terjaga, dapat diasumsikan bahwa kebijakan transmisi moneter saat ini masih efektif Bank Indonesia diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunganya di angka 6,25 persen (sesuai level yang ditetapkan pada April lalu) hingga kuartal terakhir tahun ini. Penurunan baru diprediksi akan terjadi setelah Federasi AS memulai siklus penurunan suku bunganya sendiri pada bulan September.

Hasil riset Oxford Economics ini juga memprediksi bahwa suku bunga akan turun sebesar 25 bps pada kuartal keempat tahun ini. Pemotongan suku bunga ini juga diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi dengan menurunnya biaya pinjaman dan meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa daya konsumsi masyarakat akan tetap terjaga untuk saat ini, selama kebijakan moneter serta tingkat suku bunga riil dan tingkat inflasi juga terjaga.