6. On Tyranny karya Timothy Snyder
Melalui dua puluh pelajaran sejarah, Snyder memperingatkan bahaya otoritarianisme dan pentingnya tindakan sipil. Buku ini mendorong Anda untuk tetap teguh membela prinsip demokrasi, bahkan dari tindakan kecil sehari-hari.
7. Leadership and Self-Deception karya The Arbinger Institute
Buku ini mengajak Anda merefleksikan motivasi pribadi dalam memimpin. Pesannya jelas: kepemimpinan efektif dimulai dari kejujuran terhadap diri sendiri dan kemampuan melihat orang lain sebagai manusia, bukan sekadar peran.
8. Extreme Ownership karya Jocko Willink & Leif Babin
Ditulis oleh mantan anggota Navy SEAL, buku ini menekankan bahwa kepemimpinan sejati berarti mengambil tanggung jawab penuh. Disiplin, akuntabilitas, dan refleksi adalah kunci dalam situasi penuh tekanan.
9. The Hard Thing About Hard Things karya Ben Horowitz
Horowitz tidak memberikan formula sukses, melainkan membagikan pengalaman nyata menghadapi kegagalan dan ketidakpastian. Buku ini menjadi panduan ketahanan dalam memimpin organisasi di tengah krisis.
10. The Five Dysfunctions of a Team karya Patrick Lencioni
Melalui pendekatan naratif, buku ini membedah penyebab umum kegagalan tim. Lencioni menawarkan strategi membangun kepercayaan dan akuntabilitas dalam kelompok, sesuatu yang esensial bagi Anda yang memimpin dalam konteks kolaboratif.
Baca Juga: 8 Buku Pengembangan Diri yang Wajib Dibaca untuk Pertumbuhan Pribadi dan Kekuatan Mental