Persahabatan dengan teman-teman wanita itu rupanya membuat beberapa diantara mereka jatuh hati, Ciputra sadar betul dengan kondisi itu, namun ia tak bergeming, ia tak mau membalasnya dengan perasaan yang sama.

“Entah apa yang mereka lihat di diri saya, yang pasti beberapa dari mereka secara jelas menunjukkan rasa suka pada saya. Sebegitu sukanya mereka pada saya, tak seorang pun yang saya jadikan kekasih,” ujarnya. 

Baca Juga: Jejak Perjuangan Masa Muda Ir. Ciputra: Dari Gorontalo Menuju Jawa Menembus Batas Nasib

Ada banyak alasan yang melatarbelakangi keputusan Ciputra untuk tak membalas cinta dari sahabat-sahabat wanitanya itu, bukan mereka kurang cantik atau menarik di matanya, tetapi Ciputra adalah tipe pria yang berpegang teguh pada komitmen dan ketika itu ia belum siap untuk membangun sebuah komitmen yang perlu ia rawat sekuat tenaga, Ciputra masih ingin menikmati hidupnya dengan bebas. 

“Teman-teman wanita saya itu memang cantik-cantik. Tak bisa dipungkiri. Gadis Manado memiliki kulit yang putih bersih dan profil wajah menarik. Tapi entah kenapa hati saya tak tergerak. Belum ada satu pun di antara mereka yang bisa menarik hati saya untuk melangkah lebih jauh,” ucapnya.  

“Dalam pikiran saya, bila sudah berani memacari seorang gadis maka saya harus berjuang untuk menjadikannya istri saya. Saya sudah pasti akan berkomitmen untuk mengajaknya ke jenjang pernikahan. Tidak akan mau saya mendekati seorang wanita hanya untuk iseng atau tidak bercita-cita memperistrinya. Saya takut sekali jika saya memilih hanya karena mereka menyukai saya. Saya harus juga mencintai wanita itu dengan hebat,” tutupnya.