Bos perusahaan ritel ternama Alfamart, Djoko Susanto bercerita panjang lebar mengenai perjalanan karirnya sebagai seorang pengusaha sukses.

Pria berdarah Tionghoa yang masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires itu memulai karirnya menjadi pengusaha toko kelontong yang diwariskan orang tuanya.

Semuanya ia lakukan ketika usianya baru 19 tahun. Djoko yang masih belia menerima tanggung jawab berat meneruskan usaha orang tua di Pasar Arjuna, Jakarta Selatan. Toko kelontong itu bernama Sumber Rezeki.

Baca Juga: Bekasi Menolak Menjadi Kota Udik

“Orang Tua juga mengusulkan saya, meneruskan warung yang ada di Pasar Arjuna. Karena waktu itu orang tua udah tua lah. Mau nggak mau kan tanggung jawab dari ini kan kita mesti ada,” kata Djoko dilansir Olenka.id Minggu (15/9/2024).

“Saya cuma bilang yaudah saya menerima tongkat penerus ini, saya meneruskan warung. Jadi itu juga merupakan satu tanggung jawab dari orangtua,” tambahnya.

Menerima tanggung jawab besar sebagai penerus usaha orang tua, Djoko tak mau berpangku tangan, dari sini Djoko mulai bekerja keras sekitar 14 hingga 15 tahun lamanya. 

Ketika anak-anak seusianya sibuk dengan berbagai kegiatan lain, pemuda putus sekolah itu memilih tetap bekerja keras dalam senyap. Dia tetap membuka tokonya kapanpun, bahkan sama sekali tak menutup tokonya di tanggal merah atau di hari minggu. 

"Jadi dari umur 19 sampai umur 34. Nggak kayak anak-anak sekarang ini ada Sabtu, Minggu (libur). Kita pun Minggu juga jam 6 sampe jam 6. Kita mesti buka warung atau buka toko lah di Pasar Arjuna.Itu nonstop tuh,” bebernya.

Djoko baru merombak jam operasional tokonya tersebut saat dirinya sudah berusia sekitar 30 tahun, atau saat toko Sumber Rezeki mulai berkembang pesat

“Kira-kira umur 30an gitu ya. Baru kita Sabtu kita dari setengah hari terus hari Minggu tutup,” tuntasnya.

Naasnya toko yang sudah mulai berkembang pesat itu justru gulung tikar pada akibat kebakaran pada tahun 1976. 

Kebakaran itu turut menghanguskan modal toko Sumber Rezeki senilai 80 sampai 90 persen. Itu adalah sebuah kehancuran usaha yang menghantam Djoko dengan sangat keras, tetapi peristiwa ini juga menjadi kunci membuka pintu sukses yang lain. 

Baca Juga: Jokowi Minta Menteri Kabinet untuk Sukseskan Program Prabowo

Dari peristiwa itu, Djoko kemudian putar haluan dan mulai menjajal usaha yang lain, kelak ia menjadi bos perusahaan ritel terbesar di Indonesia yakni Alfamart yang cabang usahanya sudah mencapai ribuan dan tersebar di seluruh Indonesia.