Bekasi merupakan salah kota satelit yang kerap menjadi sasaran olok-olokan masyarakat terutama warga-warga di kota lain seperti Jakarta. Banyak yang beranggapan Bekasi merupakan salah satu kota satelit paling semrawut dengan segudang keanehannya. 

Selain dianggap amburadul, Bekasi juga dianggap sebagai salah satu kota paling jauh dari Jakarta meski kedua kota berbatasan langsung. 

Gara-gara hal ini, banyak pihak yang kemudian menyebut Bekasi sebagai salah satu planet di luar bumi. Gawatnya lagi, bahkan ada yang menyebut bepergian ke Bekasi layaknya terbang ke galaksi lain. Bekasi dianggap benar-benar udik. 

Di balik semua stigma tak mengenakan itu, Bekasi sebetulnya punya segudang fakta menarik yang bisa membungkam berbagai anggapan miring itu.

Pusat Ekonomi dan Sabet Kota Terbesar kedua

Kerap dibully sebagai planet lain di luar bumi, nyatanya Bekasi merupakan salah satu kota penyangga Jakarta yang terus mengalami kemajuan pesat dari waktu ke waktu. 

Baca Juga: Janji Pertama Pramono Anung, Bakal Perpanjang Rute MRT hingga ke Tangsel dan Bekasi

Baru-baru ini, Bekasi bahkan menyabet title kota terbesar kedua di Indonesia menggeser posisi Surabaya, itu tidak terlepas dari berbagai percepatan pembangunan infrastruktur di kota tersebut. 

Selain itu pertumbuhan populasi penduduk di Bekasi juga terus bertambah yang membuat posisinya naik menjadi kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.  

Pertumbuhan pesat Bekasi menjadi sesuatu yang wajar, sebab belakangan kota tersebut juga menjadi salah satu kawasan industri yang cukup besar di Indonesia.

Industri-industri raksasa saat ini bercokol di Bekasi yang mampu menyedot pekerja yang berasal dari luar kota tersebut termasuk dari Jakarta. Selain itu Bekasi juga dikelilingi kawasan-kawasan industri lain, seperti Cikarang, Karawang, Cibitung, dan Cikampek.

Tak hanya itu, di Bekasi juga terdapat banyak kawasan Industri baik di  Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi. 

Di Kabupaten Bekasi, terdapat 10 kawasan industri yang menempati lahan dengan luas keseluruhan mencapai 9.496 hektare. Kawasan industri di Bekasi dibangun dengan konsep industrial estate berupa kota mandiri dengan fasilitas pendukung yang lengkap. 

Di Kota Bekasi, menurut Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016) tercatat sebanyak 203.056 unit usaha/perusahaan non-pertanian.

Strategis dan Gampang Dijangkau

Anggapan Bekasi kota udik yang letaknya jauh dari peradaban modern sebetulnya menjadi sebuah anggapan yang sangat keliru. Faktanya Bekasi bukan kota udik yang sukar dijangkau. 

Justru sebaliknya, Bekasi adalah salah satu kota penyangga Jakarta yang letaknya sangat strategis karena sokongan akses moda transportasi umum yang sangat memadai yang membuat jarak tempuh dari Bekasi menuju Jakarta atau sebaliknya dapat ditempuh dalam waktu 30 menit saja. 

Saat ini, sudah ada Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol MBZ (Sheikh Mohammed Bin Zayed) yang mempercepat perjalanan. 

Sebelumnya, sudah adal Tol Jakarta-Cikampek yang sudah terkoneksi dengan ruas tol lainnya termasuk tol dalam kota dan JORR (Jakarta Outer Ring Road). 

Akses KRL Commuter Line juga melewati Bekasi hingga kawasan Cikarang. Ada akses Bus TransJakarta hingga kota Bekasi. 

Lantas ada double-double track Kereta Api Jarak Jauh. Belum lagi dengan LRT Jabodebek yang baru beroperasi. 

Plus koneksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang juga baru beroperasi. Nantinya, ada rencana MRT Balaraja-Cikarang. 

Kehadiran semua infrastruktur ini menjadikan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi menjadi area yang paling lengkap mengalahkan kawasan penyangga Jakarta lainnya. 

Baca Juga: Membahas Rencana Politik Anies Baswedan Bentuk Parpol Baru

Hal ini yang kemudian menjadikan Bekasi sebagai salah satu pusat pembangunan perumahan-perumahan modern.  Sejumlah developer ternama berlomba-lomba membangun perumahan di kota tersebut. 

Fasilitas Olahraga Memadai  

Selain didukung dengan berbagai fasilitas transportasi modern, Bekasi juga nyatanya memiliki sejumlah fasilitas olahraga yang sangat memadai. 

Bekasi tercatat memiliki stadion terbesar yakni Stadion Patriot Chandrabhaga di Jalan KH Noer Ali. Stadion bertaraf internasional itu kerap dibanding-bandingkan dengan stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta.