“Saya kemudian memiliki kesempatan untuk kuliah teknik informatika di salah satu universitas di Jakarta. Pada tahun kedua saat saya kuliah, ayah saya mulai jatuh sakit. Untuk bisa tetap di Jakarta, saya kemudian berusaha mencari pekerjaan,” cerita William.
Pekerjaan pertama William saat itu tak lain hanya sebatas penjaga warung internet alias warnet. Menghabiskan waktu hampir seharian sebagai penjaga warnet, menjadi privilege tersendiri bagi William. Sebab, karena itu menjadi awal dirinya jatuh cinta terhadap internet.
“Pekerjaan pertama saya adalah menjadi operator warnet untuk shift malam. Saat itu belum ada jamannya handphone. Jadi sebagai mahasiswa dan untuk akses ke internet biasanya datang ke warnet-warnet,” kata William.
Baca Juga: Pakar Marketplace Bagikan Kiat Bangun Usaha Sehat di E-Commerce, Apa Saja?
“Saya bekerja dari jam 9 malam sampai jam 9 pagi dan itu menjadi berkah terselubung yang luar biasa. Karena saya bisa menggunakan internet secara gratis 12 jam sehari ketika internet masih merupakan produk yang mahal untuk dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Dan itu adalah momen di mana saya jatuh cinta kepada internet,” imbuhnya.
Kecintaan William terhadap internet itu pula yang membawanya kini menjadi CO-Founder dan CEO Tokopedia. Adapun ide untuk membangun marketplace pertama di Indonesia ini muncul dari William yang terinspirasi oleh beberapa masalah yang ia alami, seperti kesulitan mendapatkan buku di kampung halamannya.