Cara Mudah Mengadaptasi Diet Mediterania

Beralih ke pola makan Mediterania tidak perlu dilakukan secara drastis, karena perubahan kecil yang konsisten justru dapat memberikan hasil besar bagi kesehatan.

Misalnya, mengganti mentega atau minyak goreng biasa dengan minyak zaitun, memilih sumber karbohidrat yang lebih sehat seperti beras merah, jelai, atau quinoa, serta menambahkan lentil, kacang merah, buncis, almon, atau kenari ke dalam menu harian.

Selain itu, membatasi konsumsi daging merah dan lebih sering mengonsumsi ikan berlemak seperti salmon, tuna, atau sarden dapat memberikan manfaat tambahan bagi jantung.

Mengurangi makanan olahan dan minuman manis juga menjadi langkah penting untuk mendukung keberhasilan penerapan pola makan Mediterania secara berkelanjutan.

Manfaat Diet Mediterania

Manfaat diet Mediterania tidak berhenti pada penurunan tekanan darah semata. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan ini juga berperan besar dalam meningkatkan kesehatan jantung, otak, dan metabolisme tubuh.

Studi dari National Institutes of Health (NIH) menemukan bahwa kepatuhan terhadap pola makan Mediterania dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, stroke iskemik, dan penyakit kardiovaskular secara signifikan.

Selain itu, diet ini juga dikaitkan dengan fungsi otak yang lebih optimal, termasuk penurunan kognitif yang lebih lambat serta daya ingat yang lebih baik pada usia lanjut.

Dari sisi metabolik, penelitian yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health mengungkapkan bahwa kombinasi diet Mediterania dengan pengurangan kalori secara moderat dan aktivitas fisik teratur mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga sepertiga pada individu dengan faktor risiko metabolik.