Toko yang Nyaman, Kunci Alfamart Mencuri 'Hati' Konsumen

Jauh dari kesan semrawut yang biasa dimiliki toko kelontong pada era itu, Alfamart hadir dengan menawarkan konsep toko yang rapi dan nyaman. Djoko menawarkan toko yang modern, tetapi terjangkau.

Alfamart menghadirkan toko yang nyaman, bersih, menggunakan AC, menjual produk dan barang dengan kemasan yang rapi, dan juga pelayanan yang ramah. Produk yang tersedia ditata dengan rapi, dikemas menjadi beberapa kategori, sehingga memudahkan konsumen dalam mencari dan memilih produk yang ingin dibeli. Selain itu, Alfamart juga memiliki lahan parkir yang luas dan memadai.

Baca Juga: Cerita Djoko Susanto Mendirikan Alfamart Group, Sebut Sosok Ini Bak Dewa Penolong

Selain itu, pemilihan gerai Alfamart yang selalu berdekatan dengan Indomaret juga terbukti menarik perhatian konsumen. Bahkan, hal itu sempat menjadi pembahasan hangat di tengah masyarakat. Nyatanya, pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran kedua perusahaan ritel tersebut.

Pemilihan lokasi gerai Alfamart yang berdekatan dengan Indomaret disebut dengan Hotelling Theory yang bertujuan menguasai pasar seluas-luasnya. Presentasi keuntungannya sebesar 50:50 dan selanjutnya akan diserahkan kepada selera konsumen. Selain itu, pemilihan gerai yang terdekat dilakukan untuk menghemat anggaran riset. Jika salah satu gerai dibangun di lokasi tertentu, bisa dipastikan potensi pasarnya bagus dan lolos uji kelayakan bisnis.

Secara lengkap, ada lima hal yang menjadi perhatian Alfamart dalam menentukan lokasi pembukaan gerai menggunakan strategi lima kekuatan (five forces), yaitu:

  • Rivalitas Kompetitif, artinya lingkungan bisnis yang mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi antarperusahaan dan pesaing;
  • Kekuatan Pembeli, kemampuan konsumen dalam tawar menawar harga produk agar lebih murah;
  • Kekuatan Pemasok, dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan dari pemasok . Semakin sedikit pemasok sebuah produk, semakin tinggi ketergantungan perusahaan terhadap pemasok tersebut untuk memasok barang pada mereka;
  • Ancaman Pendatang Baru, kondisi di mana akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri tersebut. Hal ini dapat diraih Alfamart dengan menyediakan sistem bisnis waralaba;
  • Ancaman Produk Pengganti, kekuatan yang datang dari produk atau barang pengganti dari barang yang akan dijual di perusahaan.

Pertemuan dengan Putera Sampoerna, Membuka Jalan Djoko Susanto Bangun Kerajaan Bisnis Alfamart

Djoko Susanto pernah menyatakan bahwa Putera Sampoerna bak 'Dewa Penolong' yang membukakan jalan bagi kesuksesan Alfamart. "Tanpa ada Putera Sampoerna, saya tidak punya Alfamart. Jadi, Pak Putera ini merupakan bos, dewa penolong," terangnya dalam sebuah kesempatan.

Kisah pertemuan Djoko dengan Putera yang saat itu merupakan bos PT HM Sampoerna dimulai dari kesuksesan toko kelontong milik Djoko yang mampu menjadi penjual rokok Gudang Garam terbesar.

Pertemuan dengan Putera Sampoerna pada akhir tahun 1986 membawa Djoko masuk ke dalam jajaran Direktur PT Sampoerna, tepatnya menjadi direktur penjualan. Pada tahun 1989, dengan tujuan awal memasarkan merek baru Sampoerna bernama Sampoerna A Mild, Djoko membangun PT Alfa Retailindo yang mengelola Toko Gudang Rabat.