2. Pembuatan Pojok Baca

Bentuk gerakan literasi dapat diwujudkan melalui pembuatan pojok baca di kelas. Pojok baca atau perpustakaan kecil di dalam kelas adalah salah satu cara yang dapat menumbuhkan daya tarik untuk membaca. Di sekitar pojok baca juga dapat diberikan hiasan, berupagambar maupun kata-kata motivasi.

3. Membentuk Komunitas Berbasis Literasi di Sekolah

Komunitas di sekolah dapat difungsikan untuk mendukung kemajuan literasi, salah satu contohnya, yaitu klub buku atau klub baca. Adanya komunitas ini mampu dijadikan sebagai media diskusi dan eksplorasi mengenai beragam hal, termasuk literatur.

Guru juga bisa membentuk komunitas baca dalam kelas dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setelah dibuatkan kelompok, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membaca satu buku, lalu berdiskusi mengenai isi bacaan tersebut dan membuat resensi buku.

Setiap kelompok juga diminta untuk membuat rekomendasi buku yang harus dibaca lalu diberikan ke kelompok lain untuk dibaca. Adapun buku-buku yang mereka baca disesuaikan dengan kesukaan siswa.

Baca Juga: Gerakan Literasi Sekolah: Sasaran Programnya Ternyata Gak Cuma Siswa, Siapa Saja?

4. Optimalkan Peran Perpustakaan

Perpustakaan sekolah memiliki peran penting untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Dan sekolah sudah selayaknya bisa mengoptimalkan perpustakaan menjadi gudang buku, menambah koleksi buku bacaan yang disukai siswa, memperbaiki tatanan perpustakaan agar lebih nyaman dan menarik dikunjungi siswa dan lainnya.

Ketika melangsungkan kegiatan belajar mengajar, guru bisa membuat gerakan kunjungan ke perpustakaan bersama siswa, di mana siswa harus membaca buku yang mereka sukai di perpustakaan. Jadwalkan juga siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.

Bukan hanya berkunjung saja, tetapi wajibkan pula siswa untuk meminjam buku, menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya kemudian wajibkan pula siswa untuk mengembalikan buku.