Growthmates, sekolah memiliki peran penting dalam keberlangsungan penanaman karakter dan budaya literasi kepada generasi penerus. Literasi sendiri bermanfaat bagi siswa untuk mengenal dan memahami ilmu yang didapatkan di sekolah. Gak cuma itu, literasi pun bermanfaat untuk meningkatkan nilai mata pelajaran dan meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir.
Dan lazimnya, Growthmates, membaca buku menjadi salah satu kegiatan dalam berliterasi di sekolah. Melalui membaca, siswa dapat menyerap pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupannya. Sehingga, literasi merupakan keterampilan penting bagi hidup. Karena, proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pun menjadi salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa. Semua siswa sekolah adalah generasi penerus bangsa di masa depan, jadi sudah selayaknya untuk dipersiapkan memiliki tingkat literasi yang tinggi.
Baca Juga: Kebiasaan Literasi Bantu Wujudkan Generasi Emas 2045, Kok Bisa?
Dan berikut Olenka ulas beberapa penerapan literasi di sekolah yang bisa menjadi referensi dalam meningkatkan budaya literasi siswa. Yuk, simak!
1. Pembiasaan Membaca Sebelum Pembelajaran
Pembiasaan membaca sebelum pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung program literasi. Tentunya, guru memegang peran penting agar siswa dapat terlibat aktif dalam program ini.
Untuk pelaksanaannya, siswa diperkenankan untuk memilih buku secara bebas. Lalu, guru memberikan durasi waktu kurang lebih 15-20 menit kepada siswa untuk melaksanakan aktivitas membaca.
Dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran, guru bisa memberikan kesempatan untuk siswa membaca buku terkait materi pelajaran yang akan dibahas. Dengan begitu, siswa juga akan memiliki gambaran materi pelajaran yang akan mereka dapatkan, sehingga KBM berjalan optimal.
2. Pembuatan Pojok Baca
Bentuk gerakan literasi dapat diwujudkan melalui pembuatan pojok baca di kelas. Pojok baca atau perpustakaan kecil di dalam kelas adalah salah satu cara yang dapat menumbuhkan daya tarik untuk membaca. Di sekitar pojok baca juga dapat diberikan hiasan, berupagambar maupun kata-kata motivasi.
3. Membentuk Komunitas Berbasis Literasi di Sekolah
Komunitas di sekolah dapat difungsikan untuk mendukung kemajuan literasi, salah satu contohnya, yaitu klub buku atau klub baca. Adanya komunitas ini mampu dijadikan sebagai media diskusi dan eksplorasi mengenai beragam hal, termasuk literatur.
Guru juga bisa membentuk komunitas baca dalam kelas dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setelah dibuatkan kelompok, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membaca satu buku, lalu berdiskusi mengenai isi bacaan tersebut dan membuat resensi buku.
Setiap kelompok juga diminta untuk membuat rekomendasi buku yang harus dibaca lalu diberikan ke kelompok lain untuk dibaca. Adapun buku-buku yang mereka baca disesuaikan dengan kesukaan siswa.
Baca Juga: Gerakan Literasi Sekolah: Sasaran Programnya Ternyata Gak Cuma Siswa, Siapa Saja?
4. Optimalkan Peran Perpustakaan
Perpustakaan sekolah memiliki peran penting untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Dan sekolah sudah selayaknya bisa mengoptimalkan perpustakaan menjadi gudang buku, menambah koleksi buku bacaan yang disukai siswa, memperbaiki tatanan perpustakaan agar lebih nyaman dan menarik dikunjungi siswa dan lainnya.
Ketika melangsungkan kegiatan belajar mengajar, guru bisa membuat gerakan kunjungan ke perpustakaan bersama siswa, di mana siswa harus membaca buku yang mereka sukai di perpustakaan. Jadwalkan juga siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.
Bukan hanya berkunjung saja, tetapi wajibkan pula siswa untuk meminjam buku, menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya kemudian wajibkan pula siswa untuk mengembalikan buku.
5. Memberikan Akses pada Sumber Daya Literasi
Memberikan akses pada sumber daya literasi seperti buku-buku di perpustakaan, media elektronik dan internet akan membantu meningkatkan literasi di kalangan siswa.
Mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku serta akses pada bahan-bahan literasi di internet, dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca dan menulis.
6. Membuat Karya Tulis
Terakhir, untuk meningkatkan budaya literasi, siswa bukan hanya disuruh membaca tetapi belajar menulis membuat dan menghargai karya tulis.
Baca Juga: Lanjutkan Inisiatif #LiterasiButuhAksi, Olenka Kembali Gelar Kampanye Minat Baca di Jakarta
Ketika pembelajaran di kelas, guru bisa memberikan tugas kepada siswa untuk membuat karya tulis lalu masing-masing siswa mengapresiasi atau menghargai karya tulis temannya.
Dengan menghargai karya tulis, siswa akan mengerti pentingnya mendukung budaya menulis. Menulis akan melahirkan ide-ide yang cemerlang yang bahkan dapat mengatasi persoalan bangsa. Tentunya tulisan tersebut juga harus melalui riset agar relevan untuk diterapkan.
Nah Growthmates, Itulah beberapa penerapan program literasi sekolah versi sangat sederhana. Meski demikian, jika komponen sekolah komitmen eanerapkannya secara kontinyu dan terus-menerus, lihatlah beberapa bulan ke depan kita akan melihat efek yang besar dari warga sekolah dalam hal perkembangan literasi. Semoga bermanfaat, ya!