Tidur adalah aktivitas vital bagi kesehatan manusia, mendukung kesejahteraan fisik dan mental. Namun, tidur di lantai, meskipun umum di beberapa budaya atau karena keterbatasan ruang, dapat membawa sejumlah risiko kesehatan yang serius.

Bagi kalian yang senang tidur di lantai, mulai sekarang lebih baik membatasi hal itu ya. Pasalnya, banyak sekali bahaya yang mengintai.

Dikutip dari beberapa sumber pada Selasa (8/10/2024), berikut adalah sederet bahaya tidur di lantai yang perlu kalian ketahui, terutama jika dilakukan dalam jangka waktu panjang.

Baca Juga: 4 Manfaat Tidur Dalam Keadaan Gelap, Lebih Berkualitas dan Sehat!

Tidur Menjadi Tidak Nyenyak

Tidur di lantai yang keras dan dingin bisa menyebabkan gangguan tidur. Posisi tidur yang tidak nyaman seringkali menyebabkan terbangun di tengah malam, yang akhirnya mengganggu pola tidur.

Kualitas tidur yang buruk dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, kurang tidur juga dapat mengganggu fungsi kognitif, menurunkan konsentrasi, dan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. 

Paparan Suhu Dingin

Lantai, terutama yang terbuat dari bahan seperti keramik atau beton, cenderung menyerap suhu dari lingkungannya dan seringkali lebih dingin dibandingkan udara sekitarnya.

Tidur di lantai, terutama di malam hari ketika suhu turun, dapat membuat tubuh lebih mudah kehilangan panas, yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit seperti flu, pilek, atau gangguan pernapasan lainnya. Tidur tanpa alas yang memadai juga bisa membuat tubuh terpapar udara dingin lebih lama, yang dapat menurunkan suhu tubuh dan mengakibatkan hipotermia ringan pada beberapa kasus.

Baca Juga: Pentingnya Tidur yang Cukup, Ini Sederet Manfaat Tidur bagi Kesehatan Mental!

Nyeri Sendi dan Otot

Bagi orang yang sudah lanjut usia atau memiliki masalah pada persendian, tidur di lantai bisa memperparah rasa sakit dan kaku. Tanpa bantalan yang memadai, permukaan lantai yang keras bisa memberikan tekanan yang berlebihan pada sendi, terutama pada lutut, pinggul, dan tulang belakang.

Dalam jangka panjang, hal ini bisa memperburuk kondisi seperti osteoartritis dan mempercepat kerusakan tulang rawan pada sendi. Selain itu, tidur di lantai yang keras juga membuat otot lebih tegang karena harus menopang tubuh tanpa bantuan dari kasur atau bantalan.

Untuk diketahui, otot yang tegang ini bisa menjadi kaku dan nyeri setelah bangun tidur, yang menyebabkan ketidaknyamanan sepanjang hari. Tidur di lantai dapat menyebabkan rasa nyeri pada sendi dan otot. Suhu dingin dari lantai dapat menyebabkan jaringan tubuh membengkak, yang pada gilirannya dapat menimbulkan rasa nyeri.

Mengutip dari laman Hello Sehat pada Selasa (8/10/2024) disebutkan, "Ketika tubuh terpapar oleh suhu dingin dalam waktu yang cukup lama, jaringan tubuh akan membengkak sehingga menyebabkan ruang persendian terdesak." 

Paparan Debu dan Kuman

Tidur di lantai juga meningkatkan risiko paparan debu, kuman, dan mikroorganisme yang tidak terlihat. Meskipun lantai tampak bersih, banyak kuman dan debu yang dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang alergi. 

Mengganggu Postur Tubuh dan Tulang Belakang

Salah satu risiko utama tidur di lantai adalah gangguan pada postur tubuh dan tulang belakang. Lantai yang keras tidak memberikan dukungan yang memadai untuk punggung dan tulang belakang, yang berpotensi menyebabkan ketidaksejajaran tulang dan ketegangan otot.

Baca Juga: 7 Manfaat Tidur Siang: Keajaiban Tidur untuk Tajamkan Daya Ingat hingga Sehatkan Jantung!

Jika tidur di lantai dilakukan terus-menerus, ketegangan ini bisa berubah menjadi rasa sakit kronis, terutama di area punggung bagian bawah dan leher.

Bagaimana, Growthmates? Begitu mengetahui segudang bahaya dari tidur di lantai apakah kalian masih mau melakukannya?