3. Diagnosis medis atau nasihat hukum

Meskipun ChatGPT dapat memberikan wawasan umum, namun tidak dapat menggantikan nasihat medis atau hukum profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau pengacara untuk mendapatkan panduan yang akurat, alih-alih mengandalkan informasi yang dihasilkan AI.

4. Konten yang eksplisit atau tidak pantas

Model AI mematuhi pedoman etika dan tidak mendukung diskusi yang merugikan, ilegal, atau tidak pantas. Terlibat dalam topik tersebut dapat mengakibatkan akses terbatas atau respons yang tidak akurat.

5. Prediksi masa depan atau keputusan pribadi

AI tidak dirancang untuk memprediksi masa depan, menyediakan investasi finansial, atau membuat keputusan penting dalam hidup Anda. Mengandalkan AI untuk hal-hal tersebut dapat menyebabkan pilihan dan kesalahan yang salah arah.

Meskipun dapat digunakan untuk melampiaskan pikiran atau berbagi kejadian, seseorang harus selalu ingat bahwa AI bukanlah orang kepercayaan, melainkan model kecerdasan buatan.

Selalu berhati-hati dan bersikap bijaksana saat terlibat dengan AI, pastikan bahwa keputusan penting dibuat dengan pertimbangan yang tepat dan keahlian di dunia nyata.

Penggunaan AI secara bertanggung jawab memastikan bahwa Anda mendapatkan hasil maksimal dari kemampuannya sekaligus menjaga privasi dan keamanan Anda.

Semoga bermanfaat, ya!

Baca Juga: Danamon Tingkatkan Proses Rekrutmen Bankir Muda dengan Artificial Intelligence dan Gamification