PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) memperkenalkan teknologi artificial intelligence (AI) dan gamification dalam proses rekrutmen. Langkah ini diterapkan pada program Pendidikan unggulan-Danamon Bankers Trainee (DBT) yang dirancang untuk menjaring dan mengembangkan calon bankir muda potensial di seluruh Indonesia.

Dalam konteks rekrutmen, AI menawarkan solusi efisiensi, objektivitas, dan transparansi yang menjadi tantangan utama di tengah meningkatnya kebutuhan akan talenta muda yang kompeten. Evi Damayanti, Chief Human Capital PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menyoroti manfaat besar yang dihadirkan teknologi ini dalam proses rekrutmen.

Baca Juga: Edukasi Nasabah Cegah Penipuan di Media Sosial, Danamon Luncurkan Kampanye #JanganKasihCelah

"Inovasi yang kami lakukan untuk menggunakan AI saat proses interview dapat meningkatkan konsistensi dan standarisasi dalam penilaian kandidat sehingga proses penilaian menjadi lebih objektif. Melalui teknologi ini, kami berharap mendapatkan kesempatan lebih besar dalam menjaring lebih banyak talenta muda yang tepat untuk perusahaan melalui bantuan teknologi secara efektif," ujar Evi, dikutip Selasa (3/12/2024).

Evi menambahkan bahwa teknologi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk memperkuat kemampuan tim rekrutmen dalam mengidentifikasi dan menarik talenta-talenta terbaik. "AI membantu kami mengidentifikasi tren dan pola dari hasil wawancara untuk menciptakan standar skor kelulusan yang lebih baik. Dengan begitu, keputusan seleksi menjadi lebih akurat dan tepat sasaran untuk mendukung kebutuhan bisnis," tambahnya.

Melalui penerapan teknologi AI, Danamon menegaskan salah satu komitmen dari Employee Value Proposition Let’s GROW, yaitu Rise to Excellence dan Corporate Values "Adaptif" di mana Human Capital senantiasa melakukan inovasi dan pengembangan metode rekrutmen seleksi secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan zaman, fokus serta karakteristik talenta dari generasi Milenial dan Z.

Danamon mengadopsi wawancara berbasis Artificial Intelligence untuk menilai kandidat secara komprehensif. Teknologi ini menganalisis data melalui berbagai parameter, termasuk audio signal, speech-to-text, dan facial recognition serta penilaian kompetensi untuk memastikan penilaian dilakukan secara objektif. Setiap kandidat dinilai menggunakan metode yang seragam sehingga standar evaluasi lebih konsisten.

Selain wawancara berbasis AI, Danamon juga mengintegrasikan Gamification (Game based assessment) sebagai sebuah metode seleksi yang mengevaluasi keterampilan kognitif, kepribadian, dan potensi kandidat melalui simulasi permainan games yang lebih menarik dan interaktif sesuai dengan generasi milenial dan Z. "Gamification memberikan pengalaman seleksi yang lebih baik dari kandidat, bersifat dinamis serta relevan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kualifikasi pekerjaan," jelas Widyarini Utami, Employer Branding, Talent Acquisition, Performance & Culture Head.

Laporan 2024 terbaru dari Workable menunjukkan bahwa sebanyak 89,4% responden percaya AI dapat mempercepat proses rekrutmen. Sementara, data dari Sage Group mengungkapkan bahwa pada 2024, 24% perusahaan global telah mengadopsi AI dalam strategi rekrutmen mereka.