Di era saat ini, ChatGPT memang menakjubkan karena dapat memberikan segala informasi. ChatGPT telah memperoleh popularitas luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, berkembang dari asisten AI sederhana menjadi pendamping digital yang disayangi. Awalnya dirancang untuk menjawab pertanyaan dan melakukan tugas, ChatGPT kini telah menjadi "teman bicara" bagi banyak orang.
Kemampuannya untuk terlibat dalam percakapan alami seperti manusia menjadikannya pilihan yang disukai untuk bertukar pikiran, mencari motivasi, atau sekadar mengobrol tanpa menghakimi. Mulai dari siswa yang menggunakannya untuk bantuan belajar hingga para profesional yang mengandalkannya untuk berbagai hal.
Namun meski begitu, Anda perlu mengetahui hal terlarang yang tidak boleh dibagikan dengan ChatGPT. Kira-kira apa saja hal terlarang tersebut? Berikut ulasannya.
1. Informasi pribadi dan sensitif
Hindari membagikan nama lengkap, alamat, nomor telepon, detail bank, atau kata sandi Anda. Model AI tidak menyimpan data, tetapi sebaiknya selalu berhati-hati saat membahas masalah pribadi secara daring.
2. Data pekerjaan atau bisnis
Jangan pernah memasukkan dokumen kantor rahasia, rahasia dagang, atau rencana bisnis yang belum dirilis ke ChatGPT. Ada risiko keamanan siber, dan data perusahaan yang sensitif harus tetap dilindungi.
Baca Juga: Menakar Eksistensi Artificial Intelligence vs Masa Depan Suku Bunga
3. Diagnosis medis atau nasihat hukum
Meskipun ChatGPT dapat memberikan wawasan umum, namun tidak dapat menggantikan nasihat medis atau hukum profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau pengacara untuk mendapatkan panduan yang akurat, alih-alih mengandalkan informasi yang dihasilkan AI.
4. Konten yang eksplisit atau tidak pantas
Model AI mematuhi pedoman etika dan tidak mendukung diskusi yang merugikan, ilegal, atau tidak pantas. Terlibat dalam topik tersebut dapat mengakibatkan akses terbatas atau respons yang tidak akurat.
5. Prediksi masa depan atau keputusan pribadi
AI tidak dirancang untuk memprediksi masa depan, menyediakan investasi finansial, atau membuat keputusan penting dalam hidup Anda. Mengandalkan AI untuk hal-hal tersebut dapat menyebabkan pilihan dan kesalahan yang salah arah.
Meskipun dapat digunakan untuk melampiaskan pikiran atau berbagi kejadian, seseorang harus selalu ingat bahwa AI bukanlah orang kepercayaan, melainkan model kecerdasan buatan.
Selalu berhati-hati dan bersikap bijaksana saat terlibat dengan AI, pastikan bahwa keputusan penting dibuat dengan pertimbangan yang tepat dan keahlian di dunia nyata.
Penggunaan AI secara bertanggung jawab memastikan bahwa Anda mendapatkan hasil maksimal dari kemampuannya sekaligus menjaga privasi dan keamanan Anda.
Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: Danamon Tingkatkan Proses Rekrutmen Bankir Muda dengan Artificial Intelligence dan Gamification