Faktor-Faktor yang Mendorong Terjadinya Greenflation

Greenflation lebih berkaitan dengan kenaikan harga yang disebabkan oleh biaya tambahan yang dikeluarkan oleh pihak eksternal dan penyesuaian rencana pengeluaran perusahaan. 

Union Investment membedakan empat faktor yang mendorong inflasi hijau atau greenflation dan beberapa di antaranya saling tumpang tindih:

1. Regulasi

Jumlah peraturan dan persyaratan regulasi yang tidak berbasis pasar telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di sektor lingkungan hidup. Kepatuhan terhadap hal ini, misalnya untuk membatasi emisi berbahaya, akan membebani dunia usaha dengan biaya yang lebih tinggi. 

Investasi modal menjadi kurang menguntungkan dibandingkan jika tidak ada kendala eksternal seperti itu. Hal ini mungkin berarti, demi argumen, bahwa menambang bahan mentah baru menjadi terlalu mahal. Dampaknya, pada awalnya, adalah berkurangnya pasokan pada tingkat makro, sehingga komoditas yang semakin langka akan mendapatkan harga yang lebih tinggi. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh perkembangan terkini, roda regulasi juga bisa diputarbalikkan. 

2. Internalisasi biaya eksternal

Sampai beberapa tahun yang lalu, CO₂ tidak mempunyai harga riil untuk dibicarakan. Pajak karbon tampaknya hanya sebuah mimpi belaka dan perdagangan emisi masih merupakan aktivitas khusus. Pada dasarnya, dapat mengeluarkan gas rumah kaca tanpa biaya apa pun. Secara ekonomi, hal ini merupakan eksternalitas yang ditanggung oleh semua orang, termasuk sektor korporasi. 

Sekarang, tentu saja, dunia usaha di banyak industri harus membayar pajak karbon atau membeli izin emisi jika mereka ingin mengeluarkan CO₂. Biaya-biaya ini diinternalisasikan dan jika memungkinkan, dibebankan kepada pelanggan dalam harga produk.

3. Investasi yang lebih besar pada teknologi masa depan

Kendala eksternal seperti target emisi karbon yang lebih ketat mengharuskan dunia usaha untuk berinvestasi pada proses dan struktur baru. Ini adalah uang yang tidak perlu mereka keluarkan. 

Tanpa memperhitungkan dampak peningkatan produktivitas, pada awalnya tidak ada peningkatan pasokan. Namun biaya tetap meningkat. Jika biaya-biaya ini dibebankan kepada pelanggan, inflasi juga akan meningkat.

4. Keterbatasan dalam penawaran dan permintaan

Komoditas Pasokan pada khususnya tidak dapat ditingkatkan begitu saja ketika ada minat yang lebih besar di pasar. Proses peningkatan output yang sangat panjang, ditambah dengan faktor-faktor seperti ketersediaan umum, terbatasnya akses terhadap pasar, serta permasalahan geopolitik dan geologi, menyebabkan pasokan tidak dapat ditingkatkan dengan kecepatan dan volume yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasokan. 

Baca Juga: Pernyataan Mahfud Soal Deforestasi di Debat Cawapres Dibantah Menteri LHK: Datanya Salah