PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) [IDX: ANJT] mencatatkan produksi 187.471 metrik ton (mt) Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit selama kuartal pertama tahun 2025, meningkat 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 173.226 mt. Peningkatan produksi TBS ini sejalan dengan peningkatan hasil TBS per ha sebesar 10,8%, dari 4 mt per ha pada Kuartal I 2024 menjadi 4,4 mt per ha pada Kuartal I 2025.
Selain itu, pembelian TBS dari petani swadaya juga meningkat 7,9% menjadi 109.256 mt dibandingkan 101.503 mt pada periode yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan, ANJ berhasil mengolah sebesar 295.188 mt TBS dan menghasilkan 60.764 mt Minyak Kelapa Sawit Mentah (Crude Palm Oil/CPO), meningkat 7,4% dibandingkan dengan produksi CPO pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar 56.601 mt.
Baca Juga: Memanfaatkan Malam Sawit, CV Smart Batik Indonesia Produksi Batik Berkelanjutan
"Peningkatan kinerja pada Kuartal I 2025 didukung oleh berbagai program peningkatan yang diimplementasikan oleh perusahaan sejak tahun lalu, termasuk penyesuaian dosis pupuk, yang mulai membuahkan hasil positif. Kami optimis terjadi peningkatan produksi pada tahun ini, didukung oleh kondisi cuaca yang baik," ujar Direktur Keuangan ANJ, Nopri Pitoy, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Senin (5/5/2025).
Sejalan dengan peningkatan produksi, ANJ berhasil menjual 60.057 mt CPO pada Kuartal I 2025, meningkat 7,5% dari 55.857 mt pada periode yang sama tahun lalu. Harga jual rata-rata (ASP) CPO juga mengalami peningkatan menjadi US$881 per mt, lebih tinggi 16,4% dibandingkan US$757 per mt pada periode yang sama tahun sebelumnya meskipun harga komoditas sempat terpengaruh oleh ketegangan perdagangan AS-China.
Secara finansial, ANJ mencatatkan peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 29,6%, mencapai US$63,4 juta pada tiga bulan pertama tahun 2025, dibandingkan US$48,9 juta pada periode yang sama tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh volume penjualan dan harga jual rata-rata CPO dan Palm Kernel (PK) yang lebih tinggi.
Berdasarkan segmen bisnis, Kelapa Sawit menjadi kontributor utama dengan US$61,7 juta atau 97,4% dari total pendapatan konsolidasi. Segmen sayuran juga menunjukkan kinerja yang solid dengan peningkatan pendapatan sebesar 55,3% dari US$0,7 juta menjadi US$1,1 juta, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan ASP edamame beku, segar, dan mukimame (edamame kupas). Selain itu, segmen sagu menyumbang US$0,4 juta terhadap pendapatan konsolidasi, meningkat 21,9% dari US$0,3 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian signifikan lainnya adalah pertumbuhan laba bersih yang mencapai 251,9% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi US$3,2 juta. EBITDA perusahaan juga meningkat 104,8% menjadi US$18,5 juta.
Nopri Pitoy menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih ini mencerminkan ketangguhan model bisnis perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar melalui strategi harga yang adaptif dan pengelolaan biaya yang efisien. "Peningkatan laba bersih terutama didorong oleh volume penjualan dan harga jual produk minyak sawit yang lebih tinggi, penurunan biaya pemeliharaan di perkebunan yang sudah menghasilkan, serta penurunan biaya pengolahan di pabrik minyak sawit kami," tutupnya.
Perubahan Kepemilikan Saham
Mengacu kepada keterbukaan informasi yang disampaikan pada 14 April 2025, 91,17% kepemilikan saham ANJ yang dimiliki oleh PT Austindo Kencana Jaya, PT Memimpin Dengan Nurani, Sjakon George Tahija, dan George Santosa Tahija (Pihak Penjual) sedang dalam proses akuisisi oleh First Resources Limited (Pihak Pembeli). Proses akuisisi masih berlangsung hingga kedua belah pihak memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Finalisasi proses akuisisi akan diumumkan secara resmi setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada tanggal 7 Mei 2025.