PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mengumumkan kinerja keuangan dan operasionalnya hingga akhir September 2024. Kinerja keuangan ANJ tumbuh signifikan dengan mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar US$1 juta, meningkat 1.197,5% dari US$0,1 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Keberhasilan ini terutama disebabkan tren positif harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di pasar global yang mendorong peningkatan harga jual rata-rata (HJR), dan strategi pengelolaan biaya yang efektif, seperti efisiensi dalam pemeliharaan infrastruktur jalan dan optimalisasi penggunaan pupuk. Capaian ini menghasilkan peningkatan rasio marjin laba bersih (Net Profit Margin/NPM) 9M2024 sebesar 1.267,6% year-over-year (yoy).

Baca Juga: United Tractors Catat Laba Bersih Rp15,6 Triliun Sampai Triwulan Ketiga Tahun 2024

"Pada kuartal III 2024, capaian laba bersih ANJ sebesar US$5,7 juta yang merupakan peningkatan signifikan, mengingat pada kuartal sebelumnya ANJ merugi sebesar US$0,9 juta. EBITDA perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan yang solid, mencapai US$18,7 juta pada kuartal III 2024, naik 53,1% dibandingkan kuartal II 2024," terang Nopri Pitoy, Direktur Keuangan ANJ, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Capaian tersebut, lanjutnya, meningkatkan EBITDA periode 9M2024 sebesar 7% menjadi US$39,4 juta dari US$36,8 juta pada periode yang sama tahun 2023. Dengan demikian, marjin EBITDA ANJ naik dari 20,7% pada periode 9M2023 menjadi 23,4% pada periode 9M2024.

Sementara itu, pendapatan konsolidasi ANJ pada sembilan bulan pertama tahun 2024 tercatat sebesar US$168,4 juta, menurun sebesar 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen kelapa sawit. Volume penjualan CPO menurun sebesar 14% menjadi 182.944 metrik ton (mt), dibandingkan capaian pada periode 9M2023 sebesar 212.816 mt karena penurunan produksi.

"Namun, melemahnya volume penjualan ini dikompensasi oleh kenaikan HJR CPO pada periode 9M2024 menjadi sebesar US$787/mt, naik 6,2% dibandingkan HJR pada periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar US$741/mt," terang Nopri.

Sementara, HJR Inti Sawit (Palm Kernel atau PK) meningkat 27,1% yoy menjadi US$463/mt dan HJR minyak inti sawit (Palm Kernel Oil atau PKO) sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu menjadi US$749/mt, naik 1,1% yoy.  Secara qoq, total pendapatan ANJ sedikit meningkat sebesar 1,2% menjadi US$60,1 juta pada kuartal III 2024 dibandingkan US$59,4 juta pada kuartal sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh HJR yang lebih tinggi untuk produk kelapa sawit pada kuartal III 2024. 

Nopri juga menjelaskan capaian bisnis edamame dan sagu yang menunjukkan kinerja positif di tahun 2024. "Pendapatan kami dari edamame melonjak sebesar 137,3% dari US$1,4 juta pada periode 9M2023 menjadi US$3,3 juta pada periode 9M2024. Hal tersebut berkat peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata produk. Selain itu, bisnis sagu kami juga menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan memberikan kontribusi sebesar US$920,7 ribu terhadap total pendapatan kami pada periode 9M2024, meningkat 47,6% dari US$623,9 ribu pada 9M2023," ujarnya.

Pada periode 9M2024, 97,3% dari pendapatan konsolidasi ANJ berasal dari penjualan produk-produk kelapa sawit, sedangkan 2,7% sisanya berasal dari pendapatan konsesi jasa dan penjualan edamame, serta pati sagu.