Kelapa sawit dikenal sebagai tanaman serbaguna karena hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Berbagai macam produk turunan sawit telah dihasilkan, salah satunya ialah malam atau lilin yang digunakan untuk menggambar batik. CV Smart Batik Indonesia merupakan UMKM dari Yogyakarta yang telah memanfaatkan malam berbahan baku sawit dalam produksi batiknya.
Miftahudin Nur Ihsan selaku CEO CV Smart Batik Indonesia menjelaskan, malam sawit memiliki beberapa keunggulan dibandingkan malam biasanya. Menurut pria yang akrab disapa Ihsan ini, malam sawit lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan parafin yang selama ini digunakan sebagai bahan pembuatan malam yang berasal dari minyak bumi. Selain itu, malam batik tidak mengganggu kesehatan pembatik karena relatif tidak berbau.
Baca Juga: Potensi Besar Pengembangan Bionergi di Indonesia, Tak Hanya dari Sawit
"Dengan kelebihan itu, yang ingin kami tonjolkan dari produk kami saat ini adalah terkait sustainability di industri batik. Selain itu, malam sawit bisa mengurangi jumlah impor parafin yang selama ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan malam. Parafin berasal dari minyak bumi sehingga malam sawit jelas lebih ramah lingkungan," ujarnya dalam wawancara bersama Olenka belum lama ini, dikutip Senin (21/4/2025).
Saat ini, CV Smart Batik Indonesia memproduksi tiga (3) jenis batik, yakni batik cap, batik tulis, serta batik cap kombinasi tulis. Dari ketiganya, penggunaan malam sawit dikhususkan untuk memproduksi batik tulis dengan kapasitas produksi sekitar 250 potong per bulan. CV Smart Batik Indonesia juga telah memproduksi malam sawit sendiri.