3. Dilengkapi wawancara dengan para ahli

Demi menambah informasi kepada pembaca, Henry memasukkan hasil wawancaranya dengan berbagai ahli, seperti dokter dan psikolog, mengenai pengalaman mereka membantu pasien mereka. Terbukti, banyak masalah fisik disebabkan oleh masalah yang ada di jiwa (psikologi seseorang).

Tak hanya itu, terdapat wawancara dengan berbagai tokoh yang diketahui menerapkan Stoisisme dalam hidup mereka. Dari keterangan para narasumber, pembaca bisa tergambarkan bagaimana mengaplikasikan Stoisisme dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Jadi Sosok Kritis dan Inspiratif, Ini 8 Buku Favorit Nelson Mandela yang Berjasa Akhiri Politik Apartheid di Afrika

4. Berawal dari pengalaman pribadi penulisnya

Henry bertemu dengan Stoisisme saat dirinya dalam masa penyembuhan dari depresi. Selain obat-obatan yang memang membantu, Henry akhirnya menemukan cara berpikir yang bermanfaat agar manusia lebih kuat dalam menjalani hidup. Menurutnya, praktik Stoisisme dalam kehidupannya benar-benar memberi dampak positif.

5. Berisi tips self-development yang dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat

Dibandingkan dengan buku self-development lainnya, Filosofi Teras yang membahas Stoisisme lebih menekankan kepada modal yang pasti dimiliki oleh setiap manusia, yaitu nalar. Buku ini mengajarkan cara hidup kepada semua manusia dengan latar belakang dan kondisi sosial yang berbeda. Filosofi ini dimulai dari diri sendiri.