Ajang perlombaan lari marathon, kini tampaknya semakin dilirik oleh masyarakat. Mereka yang hobi lari, tentu begitu menantikan ajang perlombaan marathon yang kerap digelar oleh sejumlah instansi, perusahaan, hingga komunitas.
Jelang perlombaan, para peserta tentu dihadapkan pada berbagai persiapan khusus, termasuk strength training untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Mengutip hasil studi dari The Journal of Strength and Conditioning Research, selama musim kompetisi lari disarankan melakukan sesi strength training seminggu sekali demi menjaga kualitas kekuatan. Strength training merupakan salah satu bagian penting untuk mendorong performa lari semakin maksimal.
“Lari lebih dari sekedar olahraga. Di setiap kilometernya menjadi kesempatan untuk mengukur dan menguji ketahanan, sekaligus mengapresiasi diri atas pencapaian yang telah diraih sedikit demi sedikit. Hal ini tentunya memerlukan persiapan yang matang, baik fisik maupun mental,” ujar Nurshodiq, Pemenang Maybank Marathon 2023 Kategori Nasional Pria, dalam rilis yang diterima Olenka, Kamis (18/7/2024).
“Di tengah kompleksnya program latihan, mulai dari teknik berlari hingga pernapasan, strength training juga perlu dilakukan. Dengan adanya latihan ini, pelari dapat mencegah cedera dengan meningkatkan kesiapan otot serta koordinasi tubuh, dan mendorong efisiensi langkah saat harus berlari dengan jarak yang cukup jauh,” tambahnya.
Bagi yang sedang bersiap atau ingin mengikuti kompetisi lari, simak lima tips melakukan strength training agar performa menjadi lebih optimal!
1. Temukan waktu yang tepat
Saat menyusun jadwal latihan, masukkan minimal satu kali sesi strength training dalam seminggu. Pertimbangkan intensitas program latihan lain, seperti lari cepat dan lari jarak jauh, agar dapat menentukan hari yang tepat untuk strength training.
Mengutip Runner’s World, jadwalkan juga latihan lari yang intens dua hari setelah melakukan strength training agar tidak terganggu. Namun bagi yang sudah terbiasa melakukan strength training, performa lari dengan intensitas lebih rendah biasanya tidak terpengaruh dengan latihan angkat beban, sehingga latihan lari ringan dan kekuatan tubuh bagian bawah bisa dilakukan di hari yang sama dengan jarak waktu minimal sembilan jam.