Kehamilan memicu berbagai perubahan pada tubuh, termasuk kondisi kulit yang ikut berubah akibat fluktuasi hormon. Tidak sedikit ibu hamil yang mengalami flek hitam, jerawat, hingga kulit tampak kusam. Perawatan kulit tetap penting selama masa kehamilan, namun pemilihan produk harus lebih hati-hati.
Pasalnya, beberapa bahan aktif dalam skincare dapat terserap ke aliran darah dan berpotensi memengaruhi perkembangan janin.
Banyak dokter kulit dan situs kesehatan di Indonesia menegaskan pentingnya memeriksa komposisi sebelum membeli produk skincare.
Baca Juga: 5 Masalah Kulit yang Wajib Diperhatikan Ibu Hamil
Selain bisa menimbulkan iritasi, sejumlah bahan tertentu berisiko mengganggu fungsi hormon dan merusak skin barrier yang membuat kulit semakin sensitif.
Berikut sejumlah kandungan skincare yang disarankan untuk dihindari ibu hamil:
1. Paraben
Paraben berfungsi sebagai pengawet untuk mencegah produk cepat rusak serta menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Biasanya ditemukan pada lotion, krim wajah, sabun mandi, hingga sampo.
Baca Juga: 12 Brand Skincare Lokal yang Lagi Naik Daun
Namun, pada kulit sensitif, paraben dapat memicu iritasi. Di kemasan, paraben tertera sebagai methylparaben, propylparaben, butylparaben, atau isobutylparaben.
2. Phthalates
Phthalates digunakan untuk mempertahankan tekstur produk dan membuat aroma (fragrance) lebih tahan lama. Beberapa penelitian menunjukkan potensi phthalates mengganggu sistem hormon.
Karena itu, banyak produsen mulai menghapusnya dari formula. Phthalates biasanya ditulis sebagai DEP, DBP, atau DEHP.
Baca Juga: Awet Muda di Usia 30-an, Audi Marissa Ungkap Tips Skincare untuk Jaga Kesehatan Kulit
3. Mineral Oil dan Petrolatum
Keduanya merupakan bahan oklusif yang membentuk lapisan di atas kulit untuk mencegah penguapan air. Meski bermanfaat untuk kulit sangat kering, bahan ini dapat menjebak kotoran dan bakteri sehingga memicu komedo dan jerawat, terutama pada kulit berminyak.
Untuk hidrasi yang lebih aman, ibu hamil disarankan memilih pelembap berbahan ceramide atau hyaluronic acid.
4. Hydroquinone
Hydroquinone bekerja menghambat produksi melanin sehingga sering digunakan untuk mengatasi flek hitam. Namun, tanpa pengawasan dokter, bahan ini dapat menyebabkan iritasi, menipiskan kulit, dan memicu perubahan warna kulit.
Baca Juga: 10 Tips Skincare Viral yang Didukung Hasil Nyata, Bukan Sekadar Tren
Banyak dokter menganjurkan menghentikan penggunaan hydroquinone selama kehamilan dan menyusui demi keamanan janin.
5. Triclosan
Triclosan adalah agen antibakteri yang terdapat dalam sabun antiseptik, pasta gigi, dan deodoran. Penggunaan jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik pada kulit, membuat kulit lebih mudah iritasi dan kehilangan perlindungan alami. Beberapa negara bahkan mulai membatasi pemakaiannya.
6. Formaldehyde dan Formaldehyde Releasers
Menurut Farmaku, formaldehyde digunakan sebagai pengawet dan dapat dilepaskan dari senyawa seperti DMDM hydantoin, quaternium-15, dan imidazolidinyl urea.
Baca Juga: 6 Jenis Skincare yang Bakal Viral hingga 5 Tahun ke Depan, Intip Yuk!
Formaldehyde termasuk alergen kuat yang dapat memicu dermatitis kontak. Pemeriksaan komposisi sangat penting, terutama bagi kulit reaktif.
7. Fragrance atau Parfum
Fragrance adalah salah satu pemicu iritasi terbesar bagi kulit sensitif. Campuran bahan sintetis di dalamnya dapat menyebabkan gatal, kemerahan, atau bentol kecil. Produk tanpa parfum lebih aman digunakan setiap hari oleh ibu hamil.
8. Alcohol Denat
Alcohol denat membantu penyerapan produk, tetapi kadar tinggi dapat merusak skin barrier dan menurunkan kelembapan kulit. Akibatnya, kulit memproduksi minyak berlebih yang memicu bruntusan dan kemerahan.
Tips Memilih Produk Aman untuk Ibu Hamil
- Periksa komposisi sebelum membeli.
- Hindari produk dengan efek pemutih instan atau bahan eksfoliasi kuat.
- Gunakan sunscreen mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide.
- Lakukan patch test pada area kecil kulit sebelum pemakaian rutin.
- Jika muncul iritasi seperti gatal atau kemerahan, hentikan penggunaan segera.
Perawatan kulit selama hamil tetap dapat dilakukan dengan aman selama ibu memperhatikan kandungannya. Produk dengan bahan lembut, menenangkan, dan stabil sudah cukup membantu menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa risiko tambahan bagi ibu maupun bayi. Rutinitas sederhana dengan pelembap dan tabir surya sudah menjadi langkah yang paling aman untuk menjaga kesehatan kulit selama masa kehamilan.