Growthmates, dalam hal perencanaan keuangan, ada banyak pendekatan yang berbeda. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orang adalah memprioritaskan kebutuhan.

Sering kali, individu mengacaukan kepentingan dengan urgensi, dengan asumsi bahwa semakin dekat tenggat waktu, semakin penting tugas tersebut. Meskipun pola pikir ini dapat dimengerti, ini mungkin bukan cara terbaik untuk melakukan perencanaan keuangan.

Berikut adalah urutan yang disarankan untuk memprioritaskan keuangan, meskipun penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah pendekatan yang cocok untuk semua orang. Setiap orang memiliki keadaan yang unik, dan pada akhirnya, hanya individu yang dapat menentukan apa yang paling penting bagi mereka.

1. Asuransi Jiwa

Prioritas pertama kamu harus memastikan perlindungan bagi diri sendiri dan keluarga dari tragedi apa pun yang dapat menggagalkan rencana keuangan dengan asuransi. Ini biasanya melibatkan memiliki perlindungan asuransi yang memadai.

Asuransi jiwa, cacat, perawatan jangka panjang, properti dan kecelakaan, dan kesehatan sangat penting. Tanpa asuransi yang tepat, rencana keuangan dapat dibangun di atas dasar yang goyah, dan satu kejadian tak terduga dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang signifikan.

2. Lunasi Utang Berbunga Tinggi

Berikutnya adalah menangani utang yang merusak, khususnya utang berbunga tinggi seperti saldo kartu kredit. Penting untuk membedakan antara utang ini dengan bentuk utang lainnya, seperti hipotek atau pinjaman mobil.

Utang kartu kredit berbunga tinggi dapat menghancurkan kemajuan finansial, dan rencana yang matang untuk menghilangkannya—dan mencegahnya terulang—sangat penting. Tanpa menangani hal ini, individu dapat tetap terjebak dalam stagnasi finansial selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Mengenal Kekurangan Gen Z: Generasi FOMO Melek Teknologi yang Buta Literasi Keuangan