Growthmates, katanya kita tidak bisa menambah tahun hidup, tetapi kita bisa menambah kualitas tahun-tahun tersebut.

Cara kita bergerak pun sering kali menjadi penentu, apakah kita menua dengan sehat, bugar, dan mandiri, atau sebaliknya.

Ya, olahraga bukan sekadar soal otot yang lebih kuat atau tubuh yang lebih ramping. Lebih dari itu, olahraga adalah sinyal kuat yang kita kirimkan ke tubuh, sinyal tentang seberapa lama dan seberapa baik kita ingin hidup.

Dari tabib kuno yang meresepkan jalan kaki hingga sains modern yang membuktikan bahwa aktivitas fisik dapat membentuk ulang sel-sel tubuh, olahraga kerap disebut sebagai ‘obat umur panjang’ yang paling alami.

Terkait hal ini, dikutip dari Times of India, Minggu (24/8/2025), Dr. Jonathan Schoeff, pakar kesehatan sekaligus ahli bedah, membagikan peringkat 7 jenis latihan terbaik untuk mendukung kesehatan seumur hidup. Kira-kira apa saja?

1. Berjalan Cepat 10/10

Berjalan adalah kebiasaan umur panjang paling mudah diakses, yakni murah, berdampak rendah, dan bisa dilakukan setiap hari.

Penelitian menunjukkan, manfaat berjalan meningkat tajam hingga sekitar 6.000–8.000 langkah per hari. Jalan cepat bahkan memberi nilai tambah bagi kesehatan jantung dan sensitivitas insulin, tanpa membebani sendi.

2. Squat 10/10

Disebut sebagai ‘standar emas’ latihan tubuh bagian bawah, squat melatih paha depan, bokong, paha belakang, betis, hingga otot inti.

Bagi tubuh yang menua, squat membantu menjaga kemampuan dasar seperti naik tangga, duduk-berdiri, serta mengurangi risiko jatuh. Intinya, squat adalah kunci kemandirian di usia tua.

Baca Juga: 4 Rahasia Panjang Umur ala Penduduk Zona Biru yang Mudah Diterapkan

3. Naik Tangga 10/10

Naik tangga rutin terbukti meningkatkan kapasitas VO₂, memperkuat kaki, serta memperbaiki tekanan darah dan profil lipid.

Intensitasnya yang lebih tinggi dibanding berjalan datar membuatnya sangat efektif untuk melatih daya tahan jantung.

4. Sled Push 10/10

Meski tidak sepopuler squat atau jalan kaki, sled push adalah latihan kombinasi kekuatan dan metabolik.

Gerakan ini melatih rantai posterior, paha depan, sekaligus meningkatkan detak jantung secara signifikan. Hasilnya: peningkatan kapasitas anaerobik, daya ledak, dan pembakaran kalori besar.

5. Deadlift 9/10

Deadlift melatih otot rantai posterior (hamstring, glute, punggung bawah, inti) yang sangat penting untuk postur tubuh, kekuatan pinggul, dan perlindungan tulang dari kerapuhan.

Pada lansia, latihan ini terbukti meningkatkan kekuatan, mengurangi nyeri, serta mendukung aktivitas sehari-hari.

6. Rutinitas Peregangan 9,5/10

Bukan hanya kekuatan yang penting, tetapi juga mobilitas. Peregangan teratur menjaga fleksibilitas, memperbaiki gaya berjalan, meningkatkan keseimbangan, dan mengurangi risiko cedera.

Tanpa mobilitas yang baik, latihan kekuatan sering kali tidak maksimal.

7. Lompat Tali 7/10

Murah, ringkas, dan efektif. Lompat tali meningkatkan koordinasi, melatih pergelangan kaki dan betis, serta memberikan kardio cepat.

Penelitian menunjukkan lompat tali dalam sesi singkat intensitas tinggi dapat meningkatkan kesehatan metabolik dan kapasitas paru. Cocok untuk Anda yang ingin olahraga padat manfaat dalam waktu singkat.

Baca Juga: Genap Berusia 100 Tahun, Mahathir Mohamad Ungkap 6 Rahasia Umur Panjang