Di tengah dunia bisnis yang semakin tak menentu yang dipenuhi keresahan geopolitik, ketidakstabilan pasar, hingga disrupsi teknologi, ara pemimpin masa kini dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks dari sebelumnya. Terlebih, dengan ekspansi pesat kecerdasan buatan (AI), perubahan kini tak hanya cepat, tapi juga mendalam, menyentuh setiap lini dalam organisasi.

Namun, di tengah kekacauan ini, sebagian kecil CEO justru mampu berkembang pesat, memimpin dengan lebih tajam, dan mengungguli kompetitornya secara signifikan. Mereka inilah yang disebut ‘CEO Terkemuka’ dalam Studi C-suite IBM Institute for Business Value (IBV) terbaru, yang melibatkan 2.000 CEO dari 33 negara dan 24 industri.

Apa rahasia mereka? Jawabannya terletak pada enam kebiasaan kepemimpinan yang membedakan mereka dari yang lain.

Dan, dikutip dari Forbes, Selasa (27/5/2025), inilah 6 kebiasaan yang memungkinkan para CEO tidak hanya mampu bertahan dalam kekacauan bisnis atau krisis, tetapi tumbuh, berinovasi, dan memimpin pasar.

1. Terhubung: Membangun Organisasi yang Sinkron dan Terpadu

CEO unggul tidak berjalan sendiri. Mereka memimpin organisasi yang terkoneksi secara fungsional dan emosional, dari strategi hingga eksekusi. Dalam dunia yang tidak stabil, organisasi yang operasionalnya terintegrasi dapat beradaptasi lebih cepat dan mempertahankan momentum.

Namun, koneksi bukan hanya soal system, itu juga mencerminkan cara pemimpin mengelola energi, fokus, dan emosi mereka sendiri. Ketika seorang pemimpin kehilangan arah, efeknya bisa menular ke seluruh organisasi.

2. Tegas: Berani Bertindak dalam Ketidakpastian

Ketegasan bukan tentang terburu-buru, melainkan tentang membuat keputusan cepat dan penuh keyakinan, bahkan dengan informasi yang terbatas. CEO sukses memiliki prinsip internal yang kuat, tim yang tangguh, dan manajemen energi yang disiplin.

Mereka juga sadar bahwa kelelahan dalam mengambil keputusan adalah musuh nyata. Maka, mereka meluangkan waktu untuk berpikir, merefleksi, dan menjaga ruang mental tetap jernih sebelum bertindak.

3. Bertanggung Jawab: Memimpin dengan Etika dan Tujuan

Para CEO terdepan tidak hanya mengejar keuntungan, mereka sadar bahwa kepemimpinan hari ini juga soal membangun kepercayaan. Mereka merangkul AI dan teknologi baru dengan tanggung jawab, serta menciptakan budaya organisasi yang mengutamakan transparansi dan integritas.

Ini menjadi daya tarik kuat, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z, yang sangat menghargai perusahaan dengan nilai dan misi yang jelas.

Baca Juga: Mengulik Rahasia Sukses CEO 2025: Bangun Sebelum Dunia Bergerak

4. Berfokus pada Masa Depan: Mengantisipasi, Bukan Bereaksi

Berbeda dari kebanyakan pemimpin yang berpikir dalam hitungan kuartal, CEO unggulan berpikir dalam jangka panjang. Mereka tidak menunggu krisis datang, melainkan sudah siap dengan langkah-langkah antisipatif.

Pola pikir ini menjadikan mereka pionir, bukan pengikut. Mereka tidak sekadar bersaing di pasar—mereka menciptakan pasar.

5. Terinformasi: Menyerap, Menafsirkan, dan Menggerakkan Wawasan

CEO terkemuka aktif dalam mendeteksi tren dan perubahan sejak dini, terutama terkait dengan teknologi disruptif seperti AI generatif. Mereka tidak hanya tahu apa yang sedang terjadi, tetapi juga memahami dampaknya terhadap bisnis dan manusia.

Kunci dari semua ini adalah menyediakan ruang untuk refleksi karena wawasan strategis yang tajam lahir dari pikiran yang tidak terburu-buru.

6. Tanpa Hambatan: Menghapus Gesekan, Mendorong Percepatan

Kecepatan tidak hanya ditentukan oleh alat atau strategi, tetapi juga oleh kemampuan menghapus hambatan internal. CEO hebat mampu memangkas birokrasi, menyederhanakan proses, dan menciptakan budaya yang gesit dan fleksibel.

Mereka juga berani melihat ke dalam diri, mengenali dan mengatasi titik buta pribadi—baik secara emosional, mental, maupun fisik yang bisa menghambat efektivitas mereka sebagai pemimpin.

Nah Growthmates, studi dari IBM ini menyampaikan pesan yang sangat jelas: kekacauan bukan penghalang, tapi katalis bagi kepemimpinan yang luar biasa. Teknologi seperti AI hanyalah alat; yang membedakan adalah bagaimana para pemimpin menggunakannya—dengan strategi, ketajaman, dan tanggung jawab.

Ke-6 kebiasaan di atas tersebut bukan sekadar pilihan, tapi prasyarat untuk bertahan dan berkembang dalam lanskap bisnis yang terus berubah.

Baca Juga: 3 Jurus Self-Care Pemimpin Bisnis ala CEO Sukses Dunia