Supermarket menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi pelanggan ketika berbelanja berbagai keperluan rumah tangga. Selain ditunjang dengan lokasi yang strategis, pendingin ruangan hingga pencahayaan terang, supermarket juga kerap menjual segala kebutuhan. Barang yang dijual biasanya memiliki keberagaman seperti, bahan pokok, berbagai minuman, hingga peralatan rumah tangga. 

Tak pelak, bisnis ini dinilai sebagai bisnis paling menjanjikan dan berpotensi mendatangkan keuntungan besar. Dan tak mengherankan, tak sedikit pengusaha Indonesia tertarik mencoba lini bisnis ritel ini.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa nama pengusaha yang dikenal sukses membangun bisnis ritel ini. Bahkan beberapa nama masuk daftar sebagai orang terkaya di Indonesia. Siapa saja mereka?

Berikut Olenka ulas deretan pengusaha yang memiliki bisnis supermarket terbesar di Indonesia.

1. Anthony Salim

Pemilik Salim Group, Anthoni Salim, adalah satu pengusaha yang memiliki bisnis ritel terbesar di Indonesia, PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group). Indomaret didirikan sejak 1988. Kini perusahaan yang terafiliasi dengan Indoritel Makmur Internasional (DNET) memiliki lebih dari 19.000 gerai yang tersebar hingga pelosok negeri.

Selain menjadi pemilik dari Indomaret, jaringan minimarket terbesar di Indonesia, dengan jumlah gerai toko per Agustus 2022 mencapai 20.518. Anthony Salim juga merupakan pemilik dari Super Indo.

Berdasarkan keterangan resmi, melalui kemitraan jaringan ritel internasional Delhaize Group yang berpusat di Zaandam, Belanda. Kini, gerai Super Indo sukses tersebar di lebih dari 40 kota di Pulau Jawa dan bagian selatan Sumatera.

Selain Indomaret dan Super Indo, Anthony Salim dan keluarga tercatat memiliki portofolio bisnis di sektor makanan, telekomunikasi, hingga energi. Satu perusahaan yang berkontribusi besar terhadap kekayaan Salim adalah Indofood. 

Per akhir Juli 2024, Bloomberg pun mendaulat Anthoni Salim sebagai orang terkaya kelima di Indonesia. Dia diketahui memiliki kekayaan bersih USD13 miliar atau sekitar Rp 211 triliun.

2. James Riady

James Riady, nama yang tak asing lagi di telinga para pebisnis dan pengamat ekonomi Indonesia. Ia merupakan salah satu konglomerat ternama di Indonesia.

James Riady merupakan pemilik supermarket terbesar kedua, yaitu Hypermart dengan total sebaran 111 di Indonesia. James Riady sendiri merupakan anak dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group.

Selain Hypermart, James Riady juga mendirikan beberapa lini bisnis lainnya seperti Foodmart, Timezone, Primo, Hyfresh Boston Health & Beauty, FMX, SmartClub hingga Matahari di lebih dari 150 lokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Sebagai putra dari salah satu pengusaha terkaya di Indonesia, tercatat per Juni 2024, total kekayaan keluarga Riady mencapai USD1,4 miliar atau sekitar Rp 22 triliun. Keluarga Riady pun menempati urutan ke-2.276 orang paling kaya di dunia dan ke-4 di Indonesia.

Baca Juga: Mulai dari Nol hingga Jadi Pengusaha Sukses, Begini Kisah Sukses Hermanto Tanoko

3. Chairul Tanjung

Daftar pemilik bisnis supermarket atau ritel berikutnya adalah Chairul Tanjung. CT Corp Trans Retail miliknya memiliki toko ritel Carrefour dan Transmart.

Berdasarkan catatan, bermula pada 16 April 2010, Chairul Tanjung (CT) melalui PT Trans Retail Indonesia mengakuisisi 40 persen saham PT Carrefour Indonesia senilai USD 300 juta.

Kemudian kali kedua, dia resmi mengambil alih 100 persen saham PT Carrefour Indonesia dengan membeli sisa 60 persen perusahaan ritel asal Perancis tersebut pada 2012. Nilai uang dikeluarkan USD750 juta. Selain gerai Transmart, CT juga menguasai franchise Wendy's di Indonesia dan memiliki franchise Versace, Mango dan Jimmy Choo.

Melansir dari Forbes, dia pun memiliki saham di maskapai nasional Indonesia Garuda yang sedang bernegosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi utang US$10 miliar.

Menurut laman Forbes Real-Time Billionaires, Chairul tanjung memiliki kekayaan sebesar USD5 miliar atau Rp81,34 triliun per awal Agustus 2024. Ia pun menempati urutan ke-8 sebagai orang terkaya di Indonesia.

4. Djoko Susanto

Daftar pemilik bisnis supermarket atau ritel berikutnya datang dari Alfamart, minimarket berwarna merah ini ternyata miliki Djoko Susanto. Ia termasuk salah satu orang kaya dengan bisnis ritel terbesar di Indonesia.

Selain menjadi pemilik dari Alfamart, Djoko Susanto juga merupakan pemilik dari Alfamidi, toko ritel supermarket yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

Per Maret 2023, Alfamart melaporkan adanya 14.174 gerai miliknya sendiri dan 5.192 gerai franchise atau kerja sama waralaba.

Berdasarkan data Forbes per Kamis 18 Juli 2024, Djoko Susanto memiliki kekayaan US$4,1 miliar atau sekitar Rp66,23 triliun. Ia pun menempati urutan ke-10 di jajaran orang paling kaya se-Indonesia.

Baca Juga: Berawal dari Toko Kelontong, Begini Transformasi Alfamart Menjadi Raja Pasar Ritel Modern di Indonesia

5. Muhammad Saleh Kurnia

Pria kelahiran Desember 1934 ini merupakan sosok di balik PT Hero Supermarket Tbk. yang didirikan pada 1971, sekaligus menjadi perusahaan ritel modern pertama di Indonesia.

Berawal dari sembilan cabang Hero Supermarket yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Hero Group kini mengoperasikan empat unit bisnis, yakni Supermarket, Guardian dan IKEA.

Adapun, pada tahun 1989 Perseroan melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “HERO”.

6. Shin Kyuk-ho

Shin Kyuk-ho merupakan seorang pengusaha Jepang keturunan Korea pendiri Lotte Co., Ltd dengan salah satu lini bisnisnya adalah Lotte Mart. Berdiri sejak 1998, Lotte Mart telah tersebar di sejumlah negara di Asia, seperti Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Thailand, Singapura, India, hingga Indonesia.

Saat ini, Lotte Mart Indonesia berada di bawah naungan PT Lotte Shopping Indonesia dengan total 45 gerai supermarket yang tersebar di Indonesia. 

Lotte Group memiliki banyak afiliasi, termasuk Lotte Shopping Co, Lotte Chemical Corp dan Lotte Engineering & Construction Co. Kyuk-ho memegang 3,1% saham di Lotte Corp, perusahaan induk konglomerat, bersama dengan saham di Lotte Chilsung Beverage Co, Lotte Shopping Co, dan Lotte Confectionary Co.

Tidak berhenti di situ, Kyuk-ho juga memiliki 6,87% saham di afiliasi non-terdaftar Lotte Property & Development, serta aset real estat di Korea Selatan, diperkirakan mencapai sekitar 450 miliar won. Selain itu, Kyuk-ho juga memegang saham di afiliasi Jepang, termasuk 0,83% saham di Kojunsha Corp yang krusial, perusahaan holding virtual grup.

Selang Shin Kyuk-ho meningal dunia tahun 2020 lalu, Lotte Group pun dikendalikan oleh putra bungsu Shin Kyuk-ho, yakni Doong-bin.

Baca Juga: Chairul Tanjung Ungkap Kunci Sukses Pengusaha, Ternyata Bukan Jago Melihat Peluang