3. Hermina Sulaiman
Dilansir dari laman resmi Hermina Hospitals, Hermina Sulaiman mendirikan Rumah Bersalin Djatinegara pada 1970. Hermina Sulaiman dan Dr. Budiono Wibowo yang merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan mengembangkan fasilitas pelayanan di rumah bersalin ini.
Dari yang semula hanya 7 tempat tidur, rumah bersalin ini pun berhasil menyiapkan 13 tempat tidur. Semula, Rumah Sakit ini bernama “Rumah Bersalin Djatinegara” dengan kapasitas 7 tempat tidur, yang didirikan atas prakarsa Ibu Hermina Sulaiman pada tahun 1967.
“Rumah Bersalin Djatinegara” pun berubah menjadi “Rumah Bersalin Hermina”. Untuk pengembangan Rumah Bersalin ini, pada tahun 1983 dibentuklah “Yayasan Hermina”. Yayasan ini kemudian mengajukan izin untuk mendirikan rumah sakit, sehingga pada tanggal 25 April 1985 berdirilah “Rumah Sakit Bersalin Hermina” secara resmi.
Hermina Sulaiman mengawali kegiatannya dengan mendirikan “Rumah Sakit Bersalin (RSB) Hermina” yang terletak di Jl. Raya Jatinegara Barat no. 126, Jakarta Timur, pada tahun 1985. Perluasan lahan dan bangunan Rumah Sakit ini terus dilakukan sejak tahun 1991 hingga akhirnya berkembang menjadi “Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Djatinegara”.
Dalam perkembangannya, Hermina mengubah status yayasan nirlaba menjadi korporasi dengan nama PT Medikaloka Hermina (MH) pada 1999. Medikaloka Hermina pun berhasil membuka rumah sakit pertama di luar jawa, yaitu di Palembang pada 2011. Untuk meningkatkan pelayanan, Medikaloka Hermina mendirikan Hermina Tower di Kemayoran, Jakarta Pusat dan mulai beroperasi pada 2016.
Hingga saat ini, Rumah Sakit Hermina telah memiliki 45 rumah sakit dengan kategori RSU yang tersebar di 31 kota di Indonesia. Sebanyak 8 RSU telah berstatus Tipe B dan 37 lainnya termasuk dalam Tipe C dengan total tempat tidur sebanyak 6.200 tempat tidur.
4. Boenjamin Setiawan
Boenjamin Setiawan adalah salah satu konglomerat Indonesia pendiri perusahaan raksasa farmasi PT Kalbe Farma Tbk. Selain Kalbe Farma, pria yang akrab disapa dr Boen ini juga mengendalikan RS Mitra Keluarga yang berdiri sejak1989. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan 26 RS yang tersebar di Pulau Jawa.
Dikutip dari Forbes, Boenjamin Setiawan merupakan dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia sempat melanjutnya studi kedokterannya ke University of California, Amerika Serikat (AS) dengan spesialias farmakologi.
Jauh sebelum Boenjamin Setiawan dikenal sebagai pengusaha besar, ia sempat menjalani profesi sebagai dosen selama beberapa tahun. Kesuksesan dr Boen dimulai ketika merampungkan pendidikannya di Amerika. Kala itu, Boenjamin mencoba peruntungan untuk menggeluti dan mengembangkan bisnis farmasi dengan mendirikan Kalbe Farma.
Di samping itu, Boenjamin Setiawan sempat menerima penghargaan bergengsi, yakni Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh di tahun 2005 oleh Warta Indonesia, dan Lifetime Achievement Award (2014) dari Tahir Foundation.
Namun, perjalanan hidup Boenjamin lantas harus berhenti pada 4 April 2023. Meski sudah tiada, semua mengetahui kalau Kalbe Farma dan RS Mitra Keluarga tercipta berkat tangan dingin Boenjamin.
Kini, putrinya Shinta Deviyanti Setiawan menjabat sebagai dewan komisaris di operator jaringan rumah sakit keluarga Mitra Keluarga Karyasehat, dan putranya Sanadi Boenjamin menjadi dewan komisaris di perusahaan perdagangan keluarga Enseval Putera Megatrading.
Per Desember 2023, Forbes menempatkan keluarga Boenjamin Setiawandi urutan ke-8 orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan bersih sebesar 4,8 miliar dollar AS atau setara Rp 71,79 triliun (kurs Rp 14.950).
Baca Juga: 5 Pengusaha Tajir Indonesia yang Berbisnis Makanan Ringan