5. Awaloeddin

Awaloeddin adalah pendiri Rumah Sakit Awal Bros (RSAB). RS Awal Bros pertama kali didirikan pada tanggal 29 Agustus 1998 di Pekanbaru. Menurut penuturan sang anak Awaloeddin, yakni Arfan Awaloeddin yang kini mengelola RS Awal Bros, ide pendirian RSAB terlontar begitu saja dari mulut Awaloeddin pada saat sarapan pagi keluarga pada 1996.

Nama “Awal Bros” memiliki makna mendalam. Kata “Awal” diambil dari nama Awaloeddin, sementara “Bros” merujuk pada bros peniti hiasan, yang selalu bersinar dan berkilau. Nama ini mencerminkan harapan agar nama Awaloeddin selalu bersinar dan berkilau dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik.

Tahun 2016, RS Awal Bros Grup bermitra dengan PT Saratoga Investama dalam pengembangan RS Awal Bros. Hingga kini, RS Awal Bros telah berkembang menjadi beberapa rumah sakit yang beroperasi, yaitu RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru, RS Awal Bros A.Yani, RS Awal Bros Panam, RS Awal Bros Ujung Batu, RS Awal Bros Batam, RS Awal Bros Batam Botania, RS Awal Bros Bagan Batu, RS Awal Bros Dumai, RS Awal Bros Hangtuah (Segera beroperasi), dan RS Awal bros Batu Aji (Segera beroperasi).

Dalam hal fasilitas, RSAB memiliki beberapa layanan unggulan. Sebutlah, total knee arthroplasty, minimally invasive surgery, audiology center, USG 4 D, hemodialisis, neurophysiology, orthopaedic center dan cancer center.

Di bisnis health care ini, selain RS, Awal Bros juga punya Harmonia (klinik spesialis kulit), Westerindo (laboratorium), Cikarang Medical Center, dan 24 Medicare (in-house clinic) yang diklaim telah menjangkau seluruh Indonesia.

6. Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja adalah pengusaha dan konglomerat asal Indonesia. Lahir tahun 1921 silam, Eka Tjipta Widjaja pun berhasil membangun kerajaan bisnisnya. Cikal bakal Sinar Mas lahir tahun 1968 lalu. Pilar Sinar Mas Healthcare adalah salah satu wujud kepedulian yang tinggi oleh sosok Eka Tjipta Widjaja terhadap sesama.

Tepat di tahun 2008, Eka Hospital mulai beroperasi. Kini, rumah sakit ini menjadi bukti nyata layanan Sinar Mas dalam segi kesehatan dan merupakan salah satu rumah sakit berstandar internasional terbaik, unggulan, serta percontohan bagi rumah sakit lainnya di tanah air. Saat ini, Eka Hospital memiliki lebih dari 500 dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dengan kapasitas 600 kamar perawatan.

Kualitas pelayanan terbaik dan inovasi tiada henti terus dilakukan Eka Hospital sejak beroperasi tahun 2008 lalu. Tak heran, di tahun 2021 kemarin, Eka Hospital meraih penghargaan ‘The Most Innovative Hospital’ dari CNBC Indonesia Awards 2021.

Kini, Eka Hospital melayani rata-rata 750.000 pasien per tahun, 10.000 tindakan operasi per tahun, serta melayani lebih dari 75.000 pasien medical checkup per tahun. Hingga saat ini, Rumah Sakit Eka Hospital telah berdiri di 6 unit, yaitu Eka Hospital BSD, Eka Hospital Pekanbaru, Eka Hospital Cibubur, Eka Hospital Bekasi, RSIA Grand Family Pantai Indah Kapuk (PIK), dan RSIA Family Pluit.

Di tahun ini, Eka Hospital Group menargetkan pembangunan tujuh rumah sakit baru di sejumlah daerah dan selesai pada tahun 2027, serta tidak menutup kemungkinan melakukan akuisisi rumah sakit yang ada dalam waktu dekat.

Eka Tjipta sendiri telah meninggal pada Januari 2019 dan mewarisi bisnisnya ke anak-anaknya. Mengutip Forbes, Keluarga Widjaja menduduki peringkat nomor 2 orang terkaya di Indonesia tahun 2021. Harta keluarga Widjaja yang tercatat pada 2021 mencapai US$ 9,7 miliar atau sekitar Rp 140 triliun (kurs Rp 14.500).

Baca Juga: 6 Pengusaha Kaya Pemilik Jaringan Restoran di Indonesia