Growthmates, kebanyakan orang menganggap pemeriksaan kesehatan atau medical checkup dilakukan hanya untuk mereka yang sakit.
Faktanya, pemeriksaan kesehatan ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan dan mengetahui potensi masalah sebelum menjadi serius. Meskipun setiap orang harus mengunjungi dokter secara teratur, beberapa pemeriksaan khusus ini sangatlah penting, tak terkecuali bagi pria.
Dan berikut Olenka ulas 5 pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan setiap pria. Apa saja ya kira-kira?
1. Pemeriksaan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam karena biasanya tidak menunjukkan gejala namun dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti penyakit jantung dan stroke.
Pria harus memeriksakan tekanan darahnya setidaknya sekali setiap dua tahun mulai dari usia 18 tahun. Jika tekanan darah selalu tinggi, pemantauan yang lebih sering dan perubahan gaya hidup atau pengobatan mungkin diperlukan. Pemeriksaan rutin dapat membantu mengetahui dan menangani hipertensi sejak dini, sehingga mencegah hipertensi yang lebih serius. komplikasi di kemudian hari.
2. Cek Kolesterol
Kadar kolesterol merupakan indikator penting kesehatan jantung. Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Pria berusia 20 tahun ke atas harus memeriksakan kolesterolnya setiap empat hingga enam tahun, atau lebih sering jika mereka memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau diabetes.
Tes darah sederhana dapat mengukur kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol high-density lipoprotein (HDL), dan trigliserida, sehingga memberikan gambaran komprehensif tentang kesehatan jantung.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Tips Jaga Kesehatan untuk Usia 40-an, Simak Yuk!
3. Pemeriksaan Kesehatan Prostat
Kesehatan prostat menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia pria. Tes antigen spesifik prostat (PSA) mengukur tingkat PSA dalam darah, yang dapat menjadi indikator kanker prostat atau masalah terkait prostat lainnya.
Pria harus mendiskusikan perlunya tes PSA dengan dokter mereka mulai usia 50 tahun bersamaan dengan pemeriksaan colok dubur atau lebih awal jika mereka memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat atau keturunan Afrika-Amerika, karena faktor-faktor ini meningkatkan risiko. Deteksi dini masalah prostat dapat menghasilkan pengobatan yang lebih efektif dan hasil yang lebih baik.
4. Skrining Diabetes
Diabetes adalah suatu kondisi kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kehilangan penglihatan. Pria harus memeriksakan kadar glukosa darahnya secara rutin, terutama jika mereka kelebihan berat badan atau memiliki riwayat keluarga diabetes.
American Diabetes Association merekomendasikan agar orang dewasa berusia 45 tahun ke atas melakukan pemeriksaan diabetes setiap tiga tahun. Namun, pria dengan faktor risiko seperti obesitas atau gaya hidup kurang gerak harus mulai melakukan pemeriksaan lebih awal dan lebih sering.
Deteksi dini diabetes memungkinkan penanganan tepat waktu melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan, sehingga mencegah masalah kesehatan yang parah.
5. Skrining Kanker Usus Besar
Kanker usus besar adalah salah satu kanker yang paling umum terjadi pada pria tetapi sangat bisa diobati jika terdeteksi sejak dini. Pria harus mulai melakukan skrining kanker usus besar pada usia 45 tahun ke atas.
Ada beberapa metode pemeriksaan yang tersedia, termasuk tes darah samar tinja, kolonoskopi, dan sigmoidoskopi fleksibel. Pilihan metode dan frekuensi skrining harus didasarkan pada faktor risiko individu dan didiskusikan dengan dokter Anda. Skrining rutin dapat mendeteksi polip prakanker dan kanker usus besar stadium awal, sehingga secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan.
Nah Growthmates, melakukan pendekatan proaktif terhadap kesehatan dapat menghasilkan hidup yang lebih panjang dan lebih sehat. Ingat, deteksi dini adalah kuncinya, dan pemeriksaan rutin adalah investasi untuk kesehatanmu di masa depan.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: Kiat Jitu Menjaga Kesehatan saat Memasuki Usia 40-an