Memori adalah fondasi dari hampir semua aktivitas sehari-hari kita. Dari belajar hal baru, mengambil keputusan, hingga memecahkan masalah, kemampuan otak untuk menyimpan dan mengingat informasi sangat menentukan kualitas hidup.

Namun, tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan sederhana justru bisa mengganggu daya ingat.

Berbagai studi ilmiah telah menemukan bahwa beberapa tindakan rutin yang tampak sepele ternyata dapat menurunkan fungsi kognitif. Dan, berikut 5 di antaranya.

1. Kurang Tidur

Tidur adalah 'laboratorium alami' otak untuk menguatkan ingatan. Penelitian konsisten menunjukkan bahwa kurang tidur menghambat konsolidasi memori, proses otak memindahkan informasi dari jangka pendek ke jangka panjang.

Aktivitas hipokampus, bagian otak yang vital bagi memori, ikut menurun. Tanpa tidur yang cukup, kemampuan mempelajari materi baru dan mengingatnya di kemudian hari akan terganggu secara signifikan. Itulah sebabnya tidur nyenyak yang teratur sangat penting untuk kesehatan memori.

2. Multitasking Berlebihan

Mengerjakan banyak hal sekaligus sering dianggap produktif, padahal justru sebaliknya. Studi melaporkan bahwa pergantian tugas berulang-ulang membebani memori kerja dan mengurangi fokus.

Akibatnya, otak kesulitan menyimpan serta mengingat informasi dengan baik. Multitasking juga meningkatkan kesalahan kognitif. Sebaliknya, fokus penuh pada satu tugas terbukti lebih efektif bagi kinerja memori dan efisiensi otak.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Efektif Mengasah Otak dan Membawa Anda Menuju Kesuksesan

3. Penggunaan Obat Kumur Antibakteri

Kebiasaan yang tampak sepele ini ternyata menyimpan risiko tersembunyi. Penelitian menemukan bahwa penggunaan obat kumur antibakteri berlebihan dapat mengganggu bakteri mulut yang berperan menghasilkan oksida nitrat atau molekul penting untuk menjaga aliran darah sehat ke otak.

Jika kadar oksida nitrat menurun, fungsi kognitif seperti memori ikut terpengaruh. Temuan ini mengungkap hubungan tak terduga antara kesehatan mulut dan daya ingat, sehingga penggunaan obat kumur perlu dilakukan dengan bijak.

4. Isolasi Sosial

Manusia adalah makhluk sosial, dan otak kita tumbuh lewat interaksi. Studi menunjukkan bahwa isolasi sosial berkepanjangan berkaitan dengan penurunan memori dan meningkatnya risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Interaksi sosial merangsang jalur saraf yang penting bagi memori dan fungsi eksekutif. Bahkan, percakapan ringan sehari-hari pun bisa menjadi stimulus yang menjaga otak tetap aktif dan sehat.

5. Tidur Siang Berlebihan

Meski bermanfaat jika dilakukan singkat, tidur siang terlalu lama justru bisa mengganggu kualitas tidur malam. Pola ini mengacaukan ritme sirkadian tubuh atau jam biologis yang mengatur kapan kita harus istirahat atau aktif.

Akibatnya, otak kesulitan mengelola penyimpanan dan pengingatan informasi. Kuncinya ada pada keseimbangan, tidur siang sebentar di waktu yang tepat dapat membantu, tapi berlebihan bisa merugikan.

Baca Juga: 5 Makanan Kaya Vitamin D yang Dapat Meningkatkan Daya Ingat dan Kesehatan Otak