Growthmates, seiring bertambahnya usia, otak kita secara alami mengalami perubahan. Proses ini dapat memengaruhi daya ingat, fokus, hingga kecepatan berpikir.

Namun, kabar baiknya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat membantu menjaga, bahkan meningkatkan, kesehatan otak sehingga penurunan fungsi kognitif dapat diperlambat.

Memasuki usia 40 tahun ke atas, penting bagi kita untuk lebih sadar terhadap pilihan gaya hidup yang mendukung kesehatan mental dan kognitif.

Dan, berikut 5 kebiasaan sederhana yang bisa Anda terapkan setiap hari untuk menjaga otak tetap tajam dan aktif.

1. Berolahraga secara teratur

Olahraga bukan hanya baik untuk tubuh, tapi juga untuk otak. Aktivitas fisik membantu meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pertumbuhan sel saraf baru, dan meningkatkan suasana hati. Bahkan jalan cepat selama 30 menit setiap hari sudah cukup untuk memberikan efek positif.

Olahraga juga meningkatkan produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), protein penting yang berperan dalam pembelajaran dan daya ingat.

Sebuah tinjauan ilmiah tahun 2022 menunjukkan bahwa latihan aerobik teratur dapat meningkatkan volume struktur otak yang berhubungan dengan memori, seperti hipokampus, melalui peningkatan sekresi faktor neurotropik seperti BDNF. Selain itu, aliran darah yang lebih lancar membantu oksigenasi otak—kunci bagi fungsi kognitif yang optimal.

2. Konsumsi makanan yang menyehatkan otak

Otak memerlukan ‘bahan bakar’ berkualitas untuk bekerja dengan baik. Nutrisi seperti asam lemak omega-3, antioksidan, dan vitamin berperan penting dalam menjaga daya ingat dan fungsi kognitif.

Penelitian tahun 2021 dalam Ageing Research Reviews menemukan bahwa kadar omega-3 yang tinggi berkaitan dengan volume otak yang lebih besar, terutama di bagian hipokampus dan materi abu-abu, area yang berperan penting dalam memori.

Mulailah menambahkan makanan seperti ikan berlemak (salmon, sarden), kenari, blueberry, dan sayuran hijau ke dalam menu harian Anda.

Makanan-makanan ini membantu melawan peradangan dan stres oksidatif yang dapat mempercepat penurunan fungsi otak.

Baca Juga: 5 Strategi Psikologis untuk Melatih Otak dan Meraih Kesuksesan