Ignasius Jonan dikenal sebagai sosok pemimpin yang sukses mengubah wajah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tangan dingin Jonan dalam melakukan transformasi di kereta api mendapat pengakuan publik, bahkan hingga kini ketika ia sudah tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama KAI.
Tak heran, Jonan banyak dijadikan sebagai role model dalam hal kepemimpinan. Bagi sebagian pihak, Jonan dinilai sebagai pemimpin yang mampu bekerja dalam diam, tak banyak bicara dan tak haus popularitas. Meski begitu, hasil kerja mantan Menteri ESDM periode 2014-2019 itu nyata adanya.
Di balik semua kekaguman publik pada gaya kepemimpinan Jonan, ia sendiri memiliki beberapa kriteria atau karakter kepemimpinan unggul. Berikut ini di antaranya.
1. Kerja Keras
Dalam banyak kesempatan, Jonan menegaskan bahwa salah satu karakter kepemimpinan unggul yang harus dimiliki seorang leader adalah kerja keras. Baginya, kerja keras ini juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab seorang pemimpin.
Tanpa kerja keras, visi untuk mewujudkan perubahan tak akan tercapai. Hal ini ia buktikan ketika harus memimpin KAI pada 2009-2014. Kala itu, ia tak memiliki kemampuan dalam hal perkeretaapian, namun berkat kerja keras, Jonan berhasil melakukan transformasi secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Baca Juga: Modal Berpikir Kritis Menurut Ignasius Jonan, Apa Saja Ya?
"Kerja keras tidak bisa digantikan oleh apa pun. Leadership itu salah satunya dipengaruhi oleh kerja keras," tegas Jonan, dilansir pada Rabu, 9 Oktober 2024.
2. Harus Jadi Teladan
Karakter pemimpin unggul berikutnya menurut Jonan adalah seorang leader mampu menjadi teladan bagi tim. Ia kerap menggaungkan prinsip, leading by example.
Dengan karakter demikian, pemimpin tak akan bersikap sewenang-wenang dalam membuat dan menegakkan kebijakan. Bagi Jonan, jika dari puncak kepemimpinan bisa memberi contoh dan teladan yang baik, hal tersebut akan mudah diikuti oleh anggota tim yang lain.
"Seperti di saat di KAI, saya ini perokok, tapi saya yang membuat kebijakan larangan merokok di kereta. Itu saya contohkan, tidak merokok selama di kereta dan stasiun," jelas Jonan.
3. Berperan Selayaknya Orang Tua
Masih berkaitan dengan karakter teladan, kepemimpinan unggul juga tercermin dari sikap seorang leader yang selayaknya orang tua bagi anggota tim.
Dalam artian, pemimpin harus bisa mengayomi, tetapi juga mendorong setiap anggota tim untuk bisa berprogres lebih baik lagi. Dengan kata lain, seorang pemimpin harus bisa melakukan kaderisasi dengan baik sehingga bisa menciptakan pemimpin berikutnya.
"Pemimpin itu ibarat orang tua. Pasti orang tua ingin anaknya bisa lebih baik dari dirinya," ungkap Jonan di Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024.
4. Menghargai Proses dan Hasil Kerja Tim, Bukan Popularitas
Jonan pernah menyampaikan bahwa ia sangat menghargai proses dalam memimpin sebuah tim dan melakukan pekerjaan. Dengan proses yang maksimal, hasil kerja nantinya juga akan optimal.
Tak hanya itu, Jonan sangat menghargai kerja tim. Ia enggan untuk mengakui bahwa keberhasilan yang diraih KAI dalam melakukan transformasi itu adalah hasil kerjanya sendiri, melainkan hasil kerja seluruh insan KAI. Hal tersebut juga mencerminkan karakter kepemimpinan unggul seorang Jonan yang tak fokus pada popularitas semata.
5. Tegas, Namun Humanis
Bicara soal karakter tegas, hal demikian sangat lekat pada sosok Jonan. Karakter ini pula yang menurutnya harus ditanamkan dalam kepemimpinan unggul.
Meski tegas, seorang pemimpin unggul juga harus memiliki sikap humanis dalam beberapa kondisi. Seperti halnya yang dilakukan Jonan ketika ia membenahi wajah stasiun kereta api dari premanisme. Ia sangat menunjukkan sisi humanis sebagai seorang leader. Berkat karakter humanis itu, penertiban premanisme di stasiun kereta api sukses dilakukan dengan kooperatif.
"Dulu markasnya (preman) itu di bawah Stasiun Juanda. Saya datangi sendiri. Saya ambil senpi saya waktu itu, saya datangi sendiri setelah Magrib. Saya langsung tegaskan, ini mau bubar gak nih, kalau mau cari makan, saya carikan. Saya tawarkan mereka jadi pegawai PKWT untuk jaga parkir kek di stasiun," kata Jonan mengisahkan.