Keterampilan komunikasi menjadi salah satu modal yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Hal demikian yang juga diamini oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) periode 2009-2014, Ignasius Jonan.
Dalam sebuah kesempatan, Jonan mengatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keterampilan komunikasi agar bisa menyampaikan pesan dengan baik ke anggota tim. Tak sekadar komunikasi, pemimpin harus bisa menyampaikan hal-hal dengan cara yang sederhana, bukan menggunakan istilah dan indikator rumit sehingga sulit dipahami oleh organisasi.
"Pemimpin itu engga perlu kelihatan sok pinter. Orang sudah tahu kamu bosnya, masa mau dibuktikan lagi?" tegas Jonan dilansir Olenka pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Baca Juga: Pesan Ignasius Jonan: Leader Jangan Mengeluh di Ruang Publik
Jonan menambahkan, kala ia memimpin di KAI, latar belakang sumber daya manusia (SDM) di perusahaan pelat merah tersebut adalah mayoritas merupakan lulusan sekolah dasar (SD). Penggunaan istilah dan indikator rumit tentu bisa digunakan oleh seorang pemimpin apabila berhadapan dengan audiens yang memiliki latar belakang pendidikan lebih tinggi.
Hanya saja, niat penggunaan istilah rumit tersebut harus diluruskan yakni agar lawan bicara bisa lebih paham konsep atau pesan yang disampaikan.
Jonan kembali menegaskan, penggunaan istilah rumit jangan diniatkan untuk terlihat cerdas di hadapan orang lain. Dengan niat tersebut, apabila lawan bicara gagal memahami pesan maka seorang leader telah gagal dalam melakukan komunikasi.
"Banyak pemimpin punya kecenderungan ingin menunjukkan dia itu hebat (padahal) itu gak penting," lanjutnya.