Growthmates, berpikir berlebihan (overthinking) bisa sangat berbahaya dan berdampak negatif dalam berbagai cara. Hal ini bisa melemahkan kepercayaan diri, membuat hubungan menjadi tegang, berdampak buruk pada kesehatan mental, dan bahkan berdampak pada kesehatan fisik dengan mengurangi nafsu makan hingga membuat kamu melemah baik secara fisik maupun emosional.

Beban ini jelas akan membuat kita sulit menikmati hidup dan bersenang-senang, merasa berkewajiban untuk mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu.

Selain itu, hal ini bisa menjadi kebiasaan, menyebabkan kamu terobsesi dengan segala hal mulai dari hal kecil hingga hal besar, dengan sengaja mencari hal-hal negatif untuk dijadikan fokus. Ini benar-benar menghilangkan kedamaian dari hidup, sehingga sangat penting bagi kamu untuk melawan dan mengatasinya.

Untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, bebas dari pikiran negatif, kekhawatiran berlebihan, dan berpikir berlebihan, strategi efektif seperti menetapkan batasan waktu khawatir dan terlibat dalam pengembangan diri sangatlah penting. Dan, 5 cara di bawah ini tentu saja bermanfaat. 

1. Bersiaplah untuk yang terburuk

Dalam hidup, kita menghadapi dua jenis situasi, yakni situasi yang dapat kita kendalikan dan situasi yang tidak dapat kita kendalikan. Dalam situasi di mana kita memiliki kendali, kita memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hasil, tidak peduli betapa sulitnya hal tersebut.

Meskipun terdapat kesulitan, kita dapat mengatasi tantangan ini, menggunakan kekuatan kita untuk mengubah hasil demi keuntungan kita. Dalam kasus seperti ini, sangatlah penting untuk fokus pada strategi pemecahan masalah, tetap tangguh, dan yakin pada kemampuan kita untuk mengatasi hambatan.

Di sisi lain, dalam situasi di mana hasil di luar kendali kita, berpikir berlebihan secara berlebihan dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Karenanya, strategi terbaik adalah menerimanya.

Dengan mengakui bahwa hasil akhir tidak ada di tangan kita, kita dapat meringankan beban kekhawatiran yang terus-menerus terjadi. Daripada mencoba mencari solusi tanpa tujuan, akan lebih baik jika kita menyerah pada situasi dan membayangkan skenario terburuknya. Tindakan penerimaan ini tidak berarti menyerah. Sebaliknya, ini tentang mengakui realitas situasi dan mempersiapkan mental kita untuk menghadapi apa pun yang terjadi.

2. Tetapkan batas waktu khawatir

Meskipun kedengarannya tidak biasa, menyisihkan waktu tertentu untuk merasa khawatir dan berpikir berlebihan bisa sangat efektif dalam melawan kecemasan dan berpikir berlebihan yang terus-menerus. Metode ini melibatkan mendedikasikan 15-30 menit setiap hari untuk secara terbuka dan jujur ​​merefleksikan kekhawatiran dan tantangan hidup Anda.

Rangkullah kerentanan selama ini—ini sebenarnya adalah kekuatan yang dapat bermanfaat bagi kamu. Setelah waktu khawatir kamu selesai pada hari itu, jernihkan pikiran dan alihkan fokus Anda ke aktivitas penting dan aspek positif dalam hidup kamu. Cara ini mencegah pemikiran berlebihan mendominasi sepanjang hari, memungkinkan keseimbangan yang lebih sehat antara mengatasi kekhawatiran dan melakukan aktivitas yang memuaskan.

Baca Juga: 9 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

3. Tantang pikiran negatif

Belajarlah untuk secara efisien mengenali pikiran negatif dan irasional yang berkontribusi terhadap kekhawatiran. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sering kali, pemikiran ini tidak memiliki bukti yang mendukungnya dan hanya didasarkan pada asumsi kita.

Cara sederhana untuk berhenti berpikir berlebihan dan khawatir terus-menerus adalah dengan berpikir lebih realistis dan seimbang, mengganti pemikiran-pemikiran yang tidak didukung dengan perspektif yang lebih rasional.

4. Pengembangan diri

Cara pengembangan diri bervariasi dari orang ke orang, namun beberapa yang paling efektif dan umum adalah mencakup meditasi dan perhatian, penjurnalan, dan perawatan diri seperti olahraga dan makan sehat.

Terlibat dalam praktik-praktik ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraanmental secara keseluruhan, sehingga dapat membantu mengurangi pemikiran berlebihan.

Selain itu, membaca buku dan mencari bimbingan dari spesialis untuk meningkatkan kesehatan mental dapat membuat Anda tetap fokus pada aspek penting kehidupan dan meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas.

5. Batasi paparan terhadap pemicu stres

Mengidentifikasi sumber stres merupakan langkah penting untuk mengelolanya secara efektif. Pertimbangkan untuk memeriksa orang, aktivitas, dan lingkungan yang berkontribusi terhadap perasaan stres dan kecemasanmu, Growthmates.

Untuk mengurangi stres, prioritaskan menghabiskan waktu bersama orang-orang suportif yang mendorong hal positif dan kenyamanan. Selain itu, usahakan untuk membatasi paparan terhadap lingkungan dan aktivitas yang memicu stres. Menciptakan suasana yang positif dan memberi semangat benar-benar dapat meningkatkan perasaan dan membuat kamu lebih tangguh saat menghadapi tantangan.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Baca Juga: Mengenal Biblioterapi, Terapi Membaca Buku untuk Mental yang Lebih Baik