Growthmates, tentu banyak di antara kamu yang mendambakan hidup sehat dan panjang umur, bukan? Keinginan tersebut tampaknya bisa dicapai asalkan mau menerapkan pola hidup sehat. Bukan hanya asupan makanan dengan nutrisi yang sesuai, kamu juga harus rutin berolahraga dan mampu mengelola stres.
Dari banyak cara agar bisa hidup lebih lama, ternyata ada aturan pola makan tertentu yang juga bisa bikin panjang umur lho, Growthmates. Kok bisa ya? Simak terus artikel berikut ya!
Seorang pakar nutrisi dan epidemiologi di Harvard TH Chan School of Public, Dr. Frank B. Hu mengungkap, pola makan adalah salah satu faktor terpenting yang dapat berdampak pada risiko penyakit kronis, kematian, dan juga umur panjang.
“Umur panjang tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor, Tetapi pola makan adalah salah satu faktor terpenting yang dapat berdampak pada risiko penyakit kronis, kematian, dan umur panjang,” ujar Dr. Frank seperti dikutip dari laman CNBC Make It, Kamis (22/2/2024).
Lebih lanjut, Dr. Frank menyarankan deretan pola makan sederhana untuk meningkatkan peluang hidup yang lebih lama. Berikut empat di antaranya:
1. Konsumsi Lebih Banyak Makanan Utuh
Dr. Frank menyarankan, untuk lebih fokus mengonsumsi makanan utuh. Mulailah memasukkan lebih banyak makanan utuh dalam asupan harian, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan juga kacang-kacangan.
Dr. Frank sangat merekomendasikan pola makan yang mirip dengan pola makan Mediterania, pola makan nabati yang sehat, atau pola makan Okinawa, yang semuanya kaya akan makanan utuh.
“Pola pola makan tersebut telah terbukti mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker, dan juga risiko demensia,” katanya.
“Dan karena hal tersebut merupakan penyebab utama kematian. Itulah mengapa pola makan sehat tersebut terbukti mengurangi risiko kematian dini dan meningkatkan harapan hidup,” tambah Dr. Frank.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Sarapan yang Bisa Bikin Pendek Umur, Hati-hati Growthmates!
2. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan
Setelah menambahkan lebih banyak makanan utuh ke dalam asupan makan, Dr. Frank menyarankan untuk mengurangi makanan olahan dan ultra-olahan .
“Dalam pola makan orang Amerika, hampir 60% kalorinya berasal dari makanan ultra-olahan, termasuk makanan seperti minuman ringan, makanan ringan, dan permen,” kata Dr. Frank.
“Itulah salah satu alasan orang Amerika mengonsumsi terlalu banyak makanan tidak sehat dan terlalu banyak kalori,” tambahnya.
Sebuah studi yang meneliti hasil kesehatan lebih dari 11.000 orang dewasa selama rentang waktu 19 tahun menemukan, mereka yang paling banyak mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jangka waktu tersebut memiliki risiko 31% lebih tinggi terhadap semua penyebab kematian dibandingkan orang yang mengonsumsi makanan ultra-olahan.
“Jadi, menurut saya sangat penting untuk meminimalkan konsumsi makanan tersebut,” jelas Dr. Frank.
3. Bersikap Fleksibel dengan Pola Makan
“Tidak ada pola makan kaku yang harus diikuti setiap orang agar bisa hidup lebih lama (dan) lebih sehat. Saya pikir ada pola makan yang berbeda, dan orang bisa membuat pola makan fusion mereka sendiri,” tutur Dr. Frank.
Identifikasi makanan mana yang benar-benar kamu nikmati dan buatlah pola makan sehat sendiri. Kamu dapat memadukan dan mencocokkan unsur-unsur pola makan Mediterania dan pola makan Okinawa, atau membuat pola makan yang benar-benar baru.
“Itulah cara untuk benar-benar meningkatkan kenikmatan dan juga kepatuhan jangka panjang terhadap pola makan. Penting untuk menjadi lebih fleksibel dan menikmati pola makan sehat,” ujar Dr. Frank.
Baca Juga: Suka Makanan Pedas, Ini Cara Food Vlogger Ken & Grat Perkenalkan Sambal ke Anaknya
4. Gunakan Waktu Makan untuk Pertemuan Sosial
Terkait umur panjang, faktor gaya hidup seperti aktivitas fisik, pengelolaan stres, dan pola makan sangatlah penting. Namun ada komponen penting lain yang juga perlu dipertimbangkan, yaitu hubungan sosial .
D. Frank melihat penggunaan waktu makan sebagai waktu berkumpul sebagai cara lain untuk memaksimalkan peluang untuk hidup lebih lama.
“Hubungan antara makanan dan hubungan sosial sangatlah alami, karena makanan memang menyatukan manusia,” ujarnya.
Dengan memprioritaskan waktu makan sebagai momen berkumpul, kamu dapat secara bersamaan menggabungkan dua perilaku yang terkait dengan umur panjang.
“Makan makanan sehat bersama-sama, tidak hanya menyehatkan tubuh kita, tapi juga menyehatkan jiwa kita,” tutupnya.
Bagaimana Growthmates, tertarik untuk mencoba?