Malam pergantian tahun tinggal menghitung hari! Sebelum healing menuju 2026, saatnya refleksi diri, apakah mimpi dan keinginan yang dianggarkan di awal tahun berjalan sesuai rencana atau tidak? Dari barang, destinasi, sampai properti pertama, rasanya semakin jauh atau justru semakin dekat dari genggaman, nih?

Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2025, hanya 12% masyarakat yang menggunakan uang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan di awal tahun. Sementara itu, 82% lainnya menganggap anggaran hanyalah angan-angan. 

Tak hanya itu, 76% anak muda masih menghabiskan uang demi mengikuti gaya hidup satu sama lain. Meski angka ini turun dari 80%, persentasenya masih tergolong tinggi. Artinya, fenomena FOMO atau Fear of Missing Out memang mulai menurun, tapi belum sepenuhnya hilang.

Baca Juga: 5 Aturan Sederhana yang Bisa Membantu Menambah Penghasilan di Tahun 2026

Ada sedikit kabar baik, karena 93% masyarakat tercatat memiliki pengelolaan utang yang cukup baik. Namun di sisi lain, terdapat peningkatan sebesar 16% dari mereka yang hanya membayar angka minimum kartu kredit. 

Jika kebiasaan membayar minimum ini dilakukan terus-menerus, akumulasi tagihan di akhir tentu bisa bikin mata melotot. Data ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian masyarakat yang menerapkan pola keuangan yang kurang sehat.

Di zaman yang serba memudahkan kita mengeluarkan uang tanpa berpikir panjang, kemampuan mengatur keuangan menjadi salah satu “mimpi” yang perlu dianggarkan sejak awal tahun. Mulai dari menentukan budget bulanan, belajar manajemen keuangan pribadi, hingga menerapkan tips hemat agar tagihan kartu kredit tidak menggunung.

Untuk memastikan healing tahun baru tetap masuk dalam anggaran tahunan, berikut tiga langkah kecil yang bisa kamu lakukan seperti dikutip, Minggu (21/12/2025).

  1. Tetapkan budget, termasuk untuk kartu kredit

Dengan menetapkan budget bulanan, kamu bisa menghindari pengeluaran berlebihan. Misalnya, tetapkan batas maksimal belanja kartu kredit kurang dari 15% dari penghasilan bersih bulanan. Ketika angka tersebut tercapai, saatnya berhenti menggunakan kartu kredit hingga siklus berikutnya. Cara ini secara tidak langsung membantu mengontrol perilaku belanja.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun: 86 Persen Wisatawan Tetap Pilih Jelajah Indonesia daripada Luar Negeri

  1. Kurangi frictionless spending

Frictionless spending adalah kebiasaan belanja di era digital ketika transaksi terasa sangat mudah dan cepat karena minim hambatan, seperti one click checkout, tap-to-pay, atau scan QR. Kebiasaan ini sering memicu overspending karena keputusan pembelian dilakukan tanpa pertimbangan matang. Untuk menghindarinya, kamu bisa mencabut kartu dari e-wallet atau marketplace, mematikan fitur one click checkout, serta menyimpan kartu di tempat yang tidak mudah dijangkau.

  1. Bentuk sistem: bayar dulu, baru belanja

Buat rekening khusus untuk membayar tagihan kartu kredit setiap bulan. Setiap kali melakukan transaksi, segera transfer sejumlah nominal ke rekening tersebut atau langsung bayar sebagian tagihan saat itu juga. Dengan cara ini, kartu kredit tetap menjadi alat bayar, sementara dananya sudah disisihkan sejak awal agar tagihan tidak menumpuk di siklus berikutnya.

Healing menuju tahun baru tentu boleh. Namun, pastikan aktivitas tersebut tidak didorong oleh FOMO atau dilakukan tanpa perencanaan anggaran yang matang. Kini saatnya menerapkan tiga langkah kecil agar kamu selalu #FUNanciallyFIT: hidup tetap fun, finansial tetap fit bersama OCBC.