11. Afung Baso Sapi

Afung Baso Sapi didirikan pertama kali oleh Arif Sunggono pada tahun 1973 di Pontianak, dari mulai berjualan keliling dengan gerobak, lalu berkembang ke Jakarta pada 1980 menggunakan gerobak dorong sebelum membuka outlet pertamanya di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat pada 1985.

Dikutip dari Detik Finance, usaha ini kemudian resmi bernaung di bawah PT Arif Cipta Mandiri dan fokus mengedepankan cita rasa bakso gepeng khas Pontianak dengan kuah bening, tambahan kwetiau, tahu, minyak bawang putih, dan perasan jeruk kasturi, menjadi ciri khas Afung yang membedakannya dari bakso pada umumnya.

Hingga pertengahan 2025, Afung Baso Sapi telah berkembang menjadi jaringan besar dengan sekitar 87–107 cabang tersebar di Pulau Jawa, Bali, bandara, pusat perbelanjaan, serta menggunakan food truck dan layanan catering.

Restoran ini meraih sertifikasi halal 100 % MUI sejak 2017, dan meski belum tercatat dalam penghargaan seperti MURI, A Fung masuk liputan media dan dianggap sebagai pioneer bakso gepeng premium serta “ikon bakso halal populer” di Indonesia.

12. Bakso Enggal – Yogyakarta

Bakso Enggal lahir di Yogyakarta pada dekade 1980-an, diprakarsai oleh seorang perantau lokal yang memulai dengan gerobak bakso keliling sebelum membuka gerai permanen di kawasan Umbulharjo.

Meski tidak banyak informasi resmi soal tahun pasti dan nama pemilik, brand ini dikenal luas di kalangan masyarakat Yogyakarta karena konsistensi cita rasa bakso urat dan bakso kaki serta aneka gorengan klasiknya.

Saat ini, Bakso Enggal memiliki sekitar 7 cabang yang tersebar di berbagai titik strategis Yogyakarta seperti Burangrang, Sorosutan, dan sekitar Kaliurang—plus beberapa outlet di Bogor dan Bandung, menandai ekspansi regional sejak awal 2020-an.

Meski belum mencatat penghargaan nasional formal, tempat ini sering masuk daftar rekomendasi kuliner lokal dan disebut sebagai hidden gem oleh media regional, juga diapresiasi karena rasa autentik dan harga yang ramah kantong.

13. Bakso Pak Dhe – Surabaya

Bakso Pak Dhe tampaknya merupakan salah satu kedai bakso populer di Surabaya, dengan nama yang mirip dan lokasi di beberapa food court seperti Pakuwon Trade Center (Wiyung) dan Bubutan. Dari foto menu dan suasananya terlihat modern, menggunakan brand Bakso Super Pak De, namun belum jelas siapa pemiliknya ataupun sejak kapan resmi berdiri.

Secara operasional, kedai ini tampaknya menjalankan beberapa gerai di area mal dan pusat jajanan, namun tidak ditemukan data pasti jumlah cabang maupun penghargaan formal yang pernah diraih.

Banyak restoran bakso serupa mendapatkan liputan lokal sehingga terlihat di kompilasi tempat bakso enak di Surabaya, namun Bakso Pak Dhe belum tercatat sebagai ikon atau peraih penghargaan kuliner spesifik.

14. Bakso Bengawan

Bakso Bengawan merupakan jaringan bakso yang awalnya populer di Depok dan Jakarta, dengan nama outlet seperti Bakso Bengawan 71 dan Bakso Bengawan Pak Sipit.

Meskipun tidak banyak mencantumkan tahun pendirian maupun nama pendiri secara resmi, reputasinya berkembang sebelum 2019, saat konsep Bengawan 71 dipopulerkan melalui branding ulang dari kedai lama khas Wonogiri dengan gaya kekinian.

Hingga kini, restoran ini telah memiliki beberapa cabang di berbagai wilayah seperti Depok (Bakso Bengawan 71), Cempaka Putih (Pak Sipit), serta Duren Sawit dan Cipameungpeuk.

Meski belum menerima penghargaan formal seperti MURI atau sertifikasi nasional, Bakso Bengawan sering disebut sebagai pilihan bakso legendaris yang enak, pedas, dengan sambal mantap, terutama versi “Pak Sipit” yang disebut media sebagai hidden gem legendaris.

15. Bakso Gondrong

Bakso Gondrong pertama kali muncul di Tebet pada tahun 1996–1999, didirikan oleh seorang perantau asal Karanganyar bernama Gondrong karena rambut panjangnya yang khas yang mulanya berjualan bakso dengan gerobak keliling.

Warung ini secara resmi mangkal permanen sejak 1999 di Jl. Tebet Raya No. 71, Jakarta Selatan, tepat di pinggir trotoar dekat Stasiun Tebet.

Meski kesederhanaannya tampak, cita rasa baksonya, seperti pilihan bakso urat, telur, dan daging cincang ukuran jumbo plus tahu, kikil, mie atau soun, membuatnya dikenal luas.

Saat ini, Bakso Gondrong menjalankan satu cabang utama di Tebet dan satu cabang tambahan di Surabaya (Tegalsari). Meski belum tercatat menerima penghargaan resmi, tempat ini sering masuk dalam daftar bakso legendaris yang menyoroti kualitas baksonya yang dikatakan lembut, tanpa MSG, dan tetap ramai dengan antre panjang.

Baca Juga: Dari yang Legendaris Hingga Milik Artis, Ini Daftar 15 Restoran Padang Ternama di Indonesia